Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Hadi Mulyadi mengidamkan Kaltim menjadi produsen buah nasional, karena sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura cukup menjanjikan jika dikembangkan secara serius.

"Sesungguhnya sektor pertanian dalam arti luas  banyak yang bisa dikembangkan. Saat panen di Loa Janan ada 10  bibit pohon duku yang dikembangkan buahnya lebih manis dari duku Palembang. Makanya saya tanya kenapa cuma tanam 10 pohon, padahal bisa dikembangkan skala besar,” katanya di Samarinda, Jumat (12/4).

Ia menyarankan bibit duku tersebut dikembangkan 10 hingga  20 ribu pohon.  Kemudian bibit dibagi keseluruh  daerah di Kaltim untuk mendukung pengembangan usaha pertanian masyarakat.

"Bila berhasil, Kaltim bisa menjadi produksi duku dengan kualitas unggul. Setidaknya produksi buahnya bisa memenuhi kebutuhan permintaan masyarakat Kaltim, sehingga tidak perlu mendatangkan dari luar,"katanya.

Lanjut Hadi bahkan jika produksinya surplus bisa dikirim untuk memenuhi permintaan kebutuhan daerah lain. Kepada instansi yang membidangi urusan pertanian diharap memberikan pelatihan dan bantuan bibit unggul bagi petani untuk mendukung pengembangan usaha pertanian masyarakat.

Selain diberikan pelatihan dan bibit , para petani juga harus serius sehingga apa yang diharapkan bisa berjalan, Kaltim sebagai produsen buah. Yang penting serius.  Jadi kita tidak perlu impor dari daerah lain. Semua bisa dikembangkan di Kaltim karena memiliki potensi disektor pertanian dan perkebunan.

"Tidak hanya duku, buah kelengkeng juga bisa. Termasuk sektor pertanian arti luas lain seperti peternakan dan perikanan, kelautan,” katanya.

Hadi Mulyadi berharap jika hal  tersebut dikembangkan dengan baik, maka buah-buah lokal Kaltim bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pemerintah Provinsi Kaltim terus mendukung pengembangannya, tinggal keseriusan bagaimana meningkatkan produksi yang sudah ada.
 

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019