Neraca perdagangan luar negeri dari dan ke Provinsi Kalimantan Timur pada periode Januari-Februari 2019 mengalami surplus (untung) sebesar 2,21 miliar dolar AS, setara dengan Rp30,77 triliun jika rata-rata 1 dolar AS sama dengan Rp13.900.


"Surplus sebesar itu diperoleh dari hasil ekspor ke sejumlah negara tujuan sebesar 2,62 miliar dolar, dikurangi biaya impor dari berbagai negara penghasil senilai 415,67 juta dolar," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Atqo Mardiyanto di Samarinda, Senin.

Berbagai barang yang diekspor Kaltim di periode ini adalah bahan bakar mineral baik migas maupun nonmigas senilai 2,41 miliar dolar, turun 9,40 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,66 miliar dolar.

Sedangkan barang non migas di luar bahan bakar mineral yang dieskpor Kaltim antara lain lemak dan minyak hewani atau nabati senilai 127,97juta dolar, naik 13,09 persen ketimbang sebelumnya yang tercatat 113,16 juta dolar.

Ekspor bahan kimia anorganik tercatat 39,77 juta dolar, kayu dan barang dari kayu sebesar 21,06 juta dolar, pupuk 6,14 juta dolar, bahan kimia organik 11,85 juta dolar, dan ekspor aneka produk kimia tercatat 4,93 juta dolar.

Negara tujuan eskpor migas di periode ini antara lain ke Jepang senilai 392,44 juta dolar AS, kemudian ekspor migas ke Tiongkok senilai 57,84 juta dolar AS.

Sementara negara tujuan ekspor nonmigas antara lain ke India 583,1 juta dolar, ke Tiongkok 474,8 juta dolar, ke Malaysia 147,24 juta dolar, ke Jepang 192,38 juta dolar, dan ekspor nonmigas ke Filipina tercatat 141,21 juta dolar.

Untuk impor, lanjut Atqo, berupa bahan bakar mineral senilai 217,52 juta dolar, kemudian barang nonmigas selain bahan bakar mineral antara lain reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis tercatat 107,6 juta dolar.

Mesin dan perlengkapan elektris, perekam dan reproduksi suara, gambar, televisi tercatat 24,64 juta dolar, kendaraan selain yang bergerak di atas rel kereta api senilai 14,29 juta dolar.

Impor migas antara lain berasal dari Singapura tercatat 35,56 juta dolar, dari Korea Selatan 46,97 juta dolar, dari Malaysia 23,3 juta dolar, dan dari Tiongkok tercatat 1,93 juta dolar.

"Untuk impor non migas pada Januari-Februari 2019 antara lain dari Tiongkok 62,8 juta dolar, dari Malaysia 14,16 juta dolar, dari Singapura 23,06 juta dolar, dari Amerika Serikat 27,75 juta dolar, dan impor dari Jerman tercatat 12,89 juta dolar AS," kata Atqo.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019