Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Penyelam tradisional tidak dilibatkan pada upaya pencarian korban dan evakuasi mobil Jembatan Kartanegara di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, terkait prosedur keselamatan.

"Kami (Tim SAR) harus mematuhi SOP (standard operating procedure) sehingga tidak bisa begitu saja melibatkan masyarakat umum," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Kaltim, Komisaris Besar Anthonius Wisnu Sutirta, kepada wartawan di Tenggarong, Rabu malam.

Namun, Kabid Humas Polda Kaltim itu menyampaikan terima kasih kepada para penyelam tradisional yang akan ikut membantu melakukan pencarian korban jembatan ambruk.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada para penyelam tradisional namun kita juga tetap perlu menaati aturan dan SOP sebab ini menyangkut keamanan dan keselamatan. Jika itu tidak kami taati dan terjadi insiden siapa yang akan dipersalahkan," katanya.

"Namun, jika masa tanggap darurat berakhir yakni pada 10 Desember 2011 nanti, terserah pihak Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara jika ingin menggunakan para penyelam tradisional sebab itu sudah tanggung jawab mereka," ungkap Anthonius Wisnu Sutirta.

Sebelumnya, empat penyelam tradisional dari pedalaman Kaltim rencananya akan dilibatkan pada pencarian korban ambruknya Jembatan Kartanegara.

Namun, tim SAR akhirnya membatalkan rencana tersebut dan tetap menggunakan penyelam dari Basarnas, Paskhas TNI AL dan Brimob.

Desakan digunakannya penyelam tradisional pada pencarian korban juga sempat disampaikan Wakil Ketua DPRD Kutai Kartanegara, Marwan.

"Mereka memiliki keahlian menyelam hingga ke dasar Sungai Mahakam juga sering diminta bantuan untuk mencari korban tenggelam di daerah hulu Sungai Mahakam," ungkap Marwan.

Para penyelam tradisional tersebut kata Marwan mestinya ikut dilibatkan pada pencarian korban jembatan ambruk.

"Mereka mampu menyelam hingga di dasar sungai menambang pasir dan mengambil kayu selama berjam-jam tanpa menggunakan peralatan sehingga jika penyelam tradisional itu dipadukan dengan penyelam profesional saya yakin upaya pencarian korban bisa optimal," ungkap Marwan.  (*)


Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011