Tenggarong (ANTARA Kaltim News) - Proses evakuasi kendaraan korban dari ambruknya Jembatan Kutai Kartanegara (Kukar), di Tenggarong, Kaltim dari dasar Sungai Mahakam, Senin (5/12) terhambat cuaca buruk.

"Kita sudah mengupayan secara maksimal dan para penyelam telah melakukan penyelaman namun karena arus yang cukup deras yakni diatas 1,6 knot sehingga upaya evakuasi yang dikalukan hari ini belum bisa optimal," kata Kapolres Kutai Kartanegara, Ajun Komisaris Besar I Gusti KB Harryarsana di Tenggarong, Senin petang.

Tim SAR menargetkan bahwa pagi ini akan mengevakuasi minimal tiga bangkai mobil dari dasar Sungai Mahakam.

"Hari ini memang kami menargetkan akan mengevakuasi beberapa bangkai kendaraan dan sejak pukul 06. 00 Wita hingga  siang tim penyelam sudah berupaya melakukan pemyelaman namun akibat arus yang sangat deras sehingga tim tidak bisa melanjutkan penyelaman," katanya.

Pada pukul 14. 00 hingga 15.00 Wita, tim kembali melakukan persiapan namun tiba-tiba hujan turun diserta angin sehingga upaya evakuasi kembali ditunda.

"Sore ini, tim akan kembali bekerja dan saat ini tim penyelam sudah mempersiapkan berbagai kelengkapan untuk melakukan penyelaman kedalaman. Rencananya, upaya evakuasi akan dilakukan hingga malam dan lampu-lampu telah disiapkan," katanya.

Kapolres Kutai Kartanegara itu juga mengakui bahwa alat pemberat untuk mengevakuasi bangkai mobil terputus.

"Jangkar atau alat pemberat tersebut putus dari 'crane' akibat terbentur," ujar I Gusti Harryarsana.  
    Berdasarkan "Side scan sonar" milik BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) terdapat 13 objek diduga bangkai mobil berada di dasar Sungai Mahakam.

Pada Minggu petang, satu unit mobil jenis Daihatsu Xenia berhasil dievakuasi dari dasar Sungai Mahakam.

Dilaporkan bahwa hingga hari kesepulah pasca ambruknya Jembatan Kartanegara, sudah 21 orang ditemukan tewas sementara 16 orang lainnya masih dinyatakan hilang. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011