Sangatta (Antaranews Kaltim) - Insentif untuk guru non-PNS dan TK2D di Kutai Timur (Kutim) yang sempat tertunda selama enam bulan akhirnya cair.
Dana tersebut, dipastikan masuk rekening masing-masing guru pada Kamis (14/2). Kabar baik itu tentunya menjadi kebahagiaan bagi segenap guru yang selama ini telah menanti kucuran insentif tersebut.
Seperti yang dirasakan para guru disalah satu sekolah swasta di Kutim yaitu guru Sekolah Islam DDI Kecamatan Sangatta Utara.
Mewakili para guru, Kepala Sekolah SMP DDI Kecamatan Sangatta Utara Marwah Gaffar, S.Pd mengucap syukur sebab insentif yang dinanti-nantikan selama enam bulan periode Juli - Desember 2018 telah dibayarkan Pemkab Kutim melalui Dinas Pendidikan.
"Alhamdulillah insentif sudah cair, ibaratnya hujan di siang hari (insentif ini) sebagai penyejuk. Dana yang ditunggu sekian lama sudah cair. Kami sangat senang dan bahagia," ucap Marwah sambil tersenyum lebar saat ditanya di Ruang Kantor Guru.
Diungkapkan, ada sebanyak 13 guru di sekolah tersebut yang mendapat honor insentif dengan total Rp4,5 Juta. Artinya setiap guru perbulan bisa mendapatkan insentif sebesar Rp750 Ribu.
Untuk hal tersebut, Marwah mengucap terima kasih kepada Pemkab Kutim, khususnya kebijakan Bupati Kutim H. Ismunandar melalui Disdik. Karena telah mengintervensi percepatan percairan tunjangan bagi guru non-PNS.
“Bagi mereka insentif tersebut sangat bermanfaat untuk digunakan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” jelas Marwah. Dia berharap guru-guru di Kutim bisa lebih sejahtera. Harapan lainnya, Marwah menginginkan pembayaran insentif ke depan bisa lebih lancar lagi.
Diwaktu yang sama, Zamzam, seorang guru dari Kecamatan Busang yang sedang berkunjung, kebetulan juga telah menerima honor insentif guru non-PNS.
Zamzam yang merupakan guru di SMPN 2 Kecamatan Busang, juga mengaku merasa sangat senang telah menerima honor insentif. Karena insentif tersebut sudah lama dinanti-nantikannya.
"Sudah lama ditunggu tunggu akhirnya kemarin cair. Di SMPN 2 Busang ada 12 guru mendapat insentif," ujarnya.
Sedikit berbagi kebahagiaan, Zamzam mengatakan insentif tersebut akan digunakannya untuk membayar kontrakan dan keperluan sehari-hari.
Maklumlah Zamzam sebenarnya adalah warga Sangatta, namun karena mengabdi sebagai guru di Busang maka mau tak mau harus menyisihkan penghasilan untuk mengontrak tempat tinggal dan biaya hidup.
"Pencairan sebesar Rp1,6 juta (zonasi terjauh Kutim sesuai yang ditetapkan Disdik) sebulan, Alhamdulillah sangat bermanfaat. Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kutim. Kami berharap kesejahteraan guru bisa ditingkatkan lagi dan kalau bisa insentif dapat dibayarkan 3 bulan sekali," pungkasnya.(hms10)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Dana tersebut, dipastikan masuk rekening masing-masing guru pada Kamis (14/2). Kabar baik itu tentunya menjadi kebahagiaan bagi segenap guru yang selama ini telah menanti kucuran insentif tersebut.
Seperti yang dirasakan para guru disalah satu sekolah swasta di Kutim yaitu guru Sekolah Islam DDI Kecamatan Sangatta Utara.
Mewakili para guru, Kepala Sekolah SMP DDI Kecamatan Sangatta Utara Marwah Gaffar, S.Pd mengucap syukur sebab insentif yang dinanti-nantikan selama enam bulan periode Juli - Desember 2018 telah dibayarkan Pemkab Kutim melalui Dinas Pendidikan.
"Alhamdulillah insentif sudah cair, ibaratnya hujan di siang hari (insentif ini) sebagai penyejuk. Dana yang ditunggu sekian lama sudah cair. Kami sangat senang dan bahagia," ucap Marwah sambil tersenyum lebar saat ditanya di Ruang Kantor Guru.
Diungkapkan, ada sebanyak 13 guru di sekolah tersebut yang mendapat honor insentif dengan total Rp4,5 Juta. Artinya setiap guru perbulan bisa mendapatkan insentif sebesar Rp750 Ribu.
Untuk hal tersebut, Marwah mengucap terima kasih kepada Pemkab Kutim, khususnya kebijakan Bupati Kutim H. Ismunandar melalui Disdik. Karena telah mengintervensi percepatan percairan tunjangan bagi guru non-PNS.
“Bagi mereka insentif tersebut sangat bermanfaat untuk digunakan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” jelas Marwah. Dia berharap guru-guru di Kutim bisa lebih sejahtera. Harapan lainnya, Marwah menginginkan pembayaran insentif ke depan bisa lebih lancar lagi.
Diwaktu yang sama, Zamzam, seorang guru dari Kecamatan Busang yang sedang berkunjung, kebetulan juga telah menerima honor insentif guru non-PNS.
Zamzam yang merupakan guru di SMPN 2 Kecamatan Busang, juga mengaku merasa sangat senang telah menerima honor insentif. Karena insentif tersebut sudah lama dinanti-nantikannya.
"Sudah lama ditunggu tunggu akhirnya kemarin cair. Di SMPN 2 Busang ada 12 guru mendapat insentif," ujarnya.
Sedikit berbagi kebahagiaan, Zamzam mengatakan insentif tersebut akan digunakannya untuk membayar kontrakan dan keperluan sehari-hari.
Maklumlah Zamzam sebenarnya adalah warga Sangatta, namun karena mengabdi sebagai guru di Busang maka mau tak mau harus menyisihkan penghasilan untuk mengontrak tempat tinggal dan biaya hidup.
"Pencairan sebesar Rp1,6 juta (zonasi terjauh Kutim sesuai yang ditetapkan Disdik) sebulan, Alhamdulillah sangat bermanfaat. Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kutim. Kami berharap kesejahteraan guru bisa ditingkatkan lagi dan kalau bisa insentif dapat dibayarkan 3 bulan sekali," pungkasnya.(hms10)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019