Samarinda (Antaranews Kaltim) - Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi ketika menjadi pembicara kunci pada Debat Publik pengantar Debat Capres Kedua Pilres 2019, Minggu malam mengajak rakyat Kaltim harus menggunakan hak pilihnya dengan memberikan dukungan kepada capres/cawapres lebih memperhatikan pembangunan luar Jawa.
"Selama ini konsentrasi pembangunan terutama infrastruktur masih berkutat di Jawa, sehingga Pulau Kalimantan seakan kurang mendapat porsi yang wajar," katanya pada awal Debat Publik dan nonton bareng yang digagas oleh Lingkar Mediasi Kaltim.
Perlu ada sebuah gagasan untuk melakukan review terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia, untuk itu harus terus diperjuangkan Kaltim melalui anggota legislatif Kaltim walaupun hanya dapat jatah delapan orang sesuai jumlah penduduk sekitar 3,5 juta jiwa.
Selain persoalan ketimpangan pembangunan infrastruktur, Kaltim juga berharap terhadap capres/cawapres yang dapat memperjuangkan keadilan terhadap dana bagi hasil Migas serta ketentuan yang mengatur tentang perimbangan dana pusat dan daerah.
"Saya merasakan perjuangan delapan anggota legislatif di Kaltim masih perlu terus didorong apalagi pembahasan anggaran hanya terlibat terbatas, sehingga perlu ada pemikiran kebijakan dana aspirasi bagi anggota DPR RI," katanya.
Lingkar Mediasi gelar diskusi publik dan nonton bareng (nobar) debat capres kedua, bersama Tim Kampanye Nasional Jokowi – Ma’ruf Amin Provinsi Kaltim dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandi Provinsi Kaltim.
Debat mengangkat empat isu nasional yakni pengelolaan sumber daya alam, energi, insfrastruktur dan lingkungan hidup Provinsi Kalimantan Timur.
Menurut dia, dalam catatan pemerintah Indonesia termaksud Pemerintah Provinsi Kaltim, empat isu ini memang telah menjadi pekerjaan rumah yang harus ditangani secara serius.
Terkait pembangunan energi, Kaltim sebenarnya memiliki dan menghasilkan energi yang melimpah bahkan bisa dikatakan sebagai "Provinsi Gas" namun sayang infrastrukturnya masih sangat terbatas.
Untuk itu, Pemprov Kaltim sudah mengusulkan untuk terus membangun jaringan pipa gas rumah bagia warga Kaltim. Untuk itu pada tahun 2020 diusulkan untuk dipasang untuk 100.000 rumah milik warga.
Pada sesi pertama diskusi Tim Kampanye Nasional Jokowi–Ma’ruf Amin Provinsi Kaltim diwakili politisi dari PPP Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub didampingi Ketua DPW PKB Kaltim Syafruddin.
Sedangkan dari BPN Prabowo-Sandi Provinsi Kaltim diwakili Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim Andi Harun didampingi Ketua DPD PKS Samarinda H.Nursobah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Selama ini konsentrasi pembangunan terutama infrastruktur masih berkutat di Jawa, sehingga Pulau Kalimantan seakan kurang mendapat porsi yang wajar," katanya pada awal Debat Publik dan nonton bareng yang digagas oleh Lingkar Mediasi Kaltim.
Perlu ada sebuah gagasan untuk melakukan review terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia, untuk itu harus terus diperjuangkan Kaltim melalui anggota legislatif Kaltim walaupun hanya dapat jatah delapan orang sesuai jumlah penduduk sekitar 3,5 juta jiwa.
Selain persoalan ketimpangan pembangunan infrastruktur, Kaltim juga berharap terhadap capres/cawapres yang dapat memperjuangkan keadilan terhadap dana bagi hasil Migas serta ketentuan yang mengatur tentang perimbangan dana pusat dan daerah.
"Saya merasakan perjuangan delapan anggota legislatif di Kaltim masih perlu terus didorong apalagi pembahasan anggaran hanya terlibat terbatas, sehingga perlu ada pemikiran kebijakan dana aspirasi bagi anggota DPR RI," katanya.
Lingkar Mediasi gelar diskusi publik dan nonton bareng (nobar) debat capres kedua, bersama Tim Kampanye Nasional Jokowi – Ma’ruf Amin Provinsi Kaltim dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandi Provinsi Kaltim.
Debat mengangkat empat isu nasional yakni pengelolaan sumber daya alam, energi, insfrastruktur dan lingkungan hidup Provinsi Kalimantan Timur.
Menurut dia, dalam catatan pemerintah Indonesia termaksud Pemerintah Provinsi Kaltim, empat isu ini memang telah menjadi pekerjaan rumah yang harus ditangani secara serius.
Terkait pembangunan energi, Kaltim sebenarnya memiliki dan menghasilkan energi yang melimpah bahkan bisa dikatakan sebagai "Provinsi Gas" namun sayang infrastrukturnya masih sangat terbatas.
Untuk itu, Pemprov Kaltim sudah mengusulkan untuk terus membangun jaringan pipa gas rumah bagia warga Kaltim. Untuk itu pada tahun 2020 diusulkan untuk dipasang untuk 100.000 rumah milik warga.
Pada sesi pertama diskusi Tim Kampanye Nasional Jokowi–Ma’ruf Amin Provinsi Kaltim diwakili politisi dari PPP Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub didampingi Ketua DPW PKB Kaltim Syafruddin.
Sedangkan dari BPN Prabowo-Sandi Provinsi Kaltim diwakili Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim Andi Harun didampingi Ketua DPD PKS Samarinda H.Nursobah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019