Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail meminta jajaran Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum setempat untuk melakukan pengawasan terhadap Jembatan Mahakam dan Jembatan Mahakam Hulu (Mahulu).

"Aktivitas arus lalu lintas di atas Jembatan Mahakam dan Mahulu, semenjak runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara akan bertambah ramai, karena kedua jembatan itu yang menghubungkan antara beberapa kabupaten dan kota ke Ibukota Provinsi Kaltim, Samarinda," katanya di Samarinda, Rabu.

Ia mengatakan, pengawasan yang dimaksud adalah perlu adanya pengaturan terhadap penggunaan kedua jembatan tersebut, terutama kendaraan berat seperti truk kontainer dan truk pembawa alat berat lainnya.

"Jangan sampai kendaraan berat beriringan berada di atas jembatan, dikhawatirkan bebannya terlalu berat, sehingga perlu dilakukan pengaturan dan pengawasan. Kita tidak ingin peristiwa runtuhnya Jembatan Kartenagara terulang kembali," katanya.

Menurut Nusyirwan, apalagi telah berulang kali penyangga tiang Jembatan Mahakam tertabrak kapal maupun ponton pengangkut batu bara yang melintas di bawahnya.

"Ini perlu mendapat perhatian serius," ujarnya.

Dia meminta agar di Jembatan Mahakam dan Jembatan Mahulu dipasang CCTV guna melakukan pemantauan terhadap arus lalu lintas kendaraan di atas jembatan maupun terhadap kapal-kapal yang melintas di bawah jembatan.

"Mudah-mudahan peristiwa runtuhnya Jembatan Kartanegara dapat menggugah pemerintah pusat untuk membuat jalan pendekat antara Samarinda dengan Kabupaten Kutai Kartanegara," kata Nusyirwan.

Jembatan Kartanegara pada Sabtu (26/11) sekitar pukul 16.30 Wita runtuh saat lalu lintas sedang ramai. Hingga Rabu siang, sebanyak 18 jenazah korban runtuhnya jembatan itu telah berhasil ditemukan, sementara puluhan orang lainnya masih dinyatakan hilang. (*)

Pewarta: Rahmad

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011