Samarinda (Antaranews Kaltim) – Musyawarah Cabang V Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalimantan Timur secara resmi dibuka Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi di Hotel Midtown Samarinda, Jumat (25/1).


Hadir dalam pembukaan Muscab antara lain Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono, Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan G, Kadisbun Kaltim Ujang Rahmat , perwakilan Polda Kaltim, pengurus pusat dan daerah GAPKI.

Ketua GAPKI Kaltim H. Muhammadsjah Djafar menjelaskan pelaksanaan Muscab V GAPKI Kaltim akan diawali diskusi membahas legislasi sawit di tingkat nasional dan daerah.

Salah satunya memahami penyelenggaraan jalan umum dan khusus bagi pengangkutan sawit dan batu bara.

"Muscab juga akan dilanjutkan dengan penetapan kepengurusan periode 2018-2023," ujar Muhammadsjah.
Peserta Muscab V Gapki Kaltim foto bersama (Antaranews Kaltim/Ist)

Dari 323 perusahaan yang berada di Kaltim, baru 83 perusahaan menjadi anggota GAPKI. Muhammadsjah mengharapkan perusahaan sawit yang belum bergabung dapat menjadi anggota untuk berjuang bersama memajukan industri sawit di provinsi Bumi Etam.

Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono mengapresiasi Muscab GAPKI Kaltim yang merupakan amanah dari AD/ART GAPKI. Selain itu, waktu pelaksanaan muscab bersamaan dengan masa kepemimpinan Gubernur periode lima tahun mendatang.

"Ini sangat bagus sekali karena kepengurusan GAPKI Kaltim akan terus berlanjut untuk periode lima tahun ke depan. Begitu pula kepemimpinan gubernur akan berjalan lima tahun depan," kata Joko.

Joko juga mengapresiasi GAPKI Kaltim yang bersinergi baik dengan pemerintah daerah.
Wagub Kaltim Hadi Mulyadi memberikan sambutan (Antaranews Kaltim/Ist)

Wakil Gubernur Kaltim mengimbau perusahaan sawit bergabung dengan GAPKI Kaltim supaya dapat menyelesaikan masalah dan persoalan bersama.

"Kami berterima kasih kepada GAPKI Kaltim yang membantu perekonomian masyarakat. Ini menjadi aspek positif bagi pembangunan Indonesia. Karena di kaltim ada ratusan ribu tenaga kerja terserap," terang Wagub.

Luas perkebunan kelapa sawit Kaltim terus mengalami peningkatan yang signifikan dan hingga akhir 2017 sudah mencapai 1.208.697 hektare.

Pewarta: AHM

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019