Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Regulasi dan Keselamatan Perhubungan Budhi M Suyitno mengatakan, keputusan Gubernur Kalimantan Timur dalam melanjutkan pembangunan Bandara Samarinda Baru (BSB) merupakan terobosan hebat.

"Apa yang dilakukan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak merupakan suatu terobosan hebat dan luar biasa," tutur Budhi M Suyitno usai melakukan peletakan batu pertama bersama Gubernur Kaltim untuk pembangunan sisi darat BSB di Sungai Siring, Samarinda, Rabu.

Dia melanjutkan, sejak lama pihak Kementerian Perhubungan memahami terkait kompleksnya permasalahan yang membelit BSB yang dulu masih bernama Bandara Sungai Siring itu.

Tetapi dengan keberanian serta komitmen yang kuat dari Pemprov Kaltim, maka kemudian mampu menghasilkan kebijakan yang luar biasa untuk melanjutkan pembangunan bandara tersebut.

Saat itu rencana pembangunan Bandara Sungai Siring bermasalah dengan Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar), karena Kukar juga ingin memiliki bandara. Setelah masalah dengan Kukar selesai, pembangunan bandara itu terhenti lagi karena bermasalah lagi dengan kontraktornya.

Namun kini Bandara Sungai Siring telah berganti nama menjadi BSB, bahkan kelanjutan pembangunannya sudah jelas karena DPRD Kaltim juga telah setuju menggulirkan dana Rp696,3 miliar yang dianggarkan mulai 2011 hingga 2013.

Menurut dia, sesuai dengan namanya Bandara Samarinda Baru, maka harus memiliki semangat baru, energi baru, dukungan kebijakan baru, serta dukungan dari seluruh pihak sebab tanpa itu semua, maka sulit untuk mewujudkan pembangunan bandara.

Apalagi, bandara ini merupakan kunci untuk membuka akses dan menjadi konektivitas membuka hubungan komunikasi melalui jalur transportasi udara, baik lokal maupun regional Kalimantan dan nasional bahkan internasional.

Pemprov Kaltim bersama pemerintah kabupaten dan kota telah mampu membangun bandara secara sinergis dalam pembiayaan, di antaranya mampu membangun Bandara Tarakan dan Bandara Berau.

"Kementerian Perhubungan sangat apresiasi atas terobosan yang dilakukan gubernur bersama jajaran untuk mewujudkan pembangunan bandara yang telah lama terkendala, sehingga dengan terbangunnya bandara ini akan menjadi berkah bagi Kaltim, bahkan Indonesia," ujarnya.

Menurut dia, meski untuk tahap awal pembangunan landasan pacu BSB hanya 1.600 meter, namun pengalaman Kementerian Perhubungan selama ini, secara teknis hanya dengan 1.850 meter atau hanya tinggal menambah 250 meter, bandara ini sudah mampu didarati pesawat jet dengan aman.

Kondisi panjang landasan pacu (runway) yang mencapai 1.850 atau belum mencapai 2.500 meter, akan banyak para investor yang datang untuk berinvestasi, yakni menggunakan pesawat jet pribadi dengan memanfaatkan keberadaan bandara ini.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011