Penajam,  (Antaranews Kaltim) - Pengangkutan sampah dari tempat pembuangan sementara ke tempat pembuangan akhir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, belum berjalan maksimal karena terkendala keterbatasan armada.
    

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Berbahaya dann Beracun Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Penajam Paser Utara Masrani saat dihubungi di Penajam, Senin, membenarkan, pengangkutan sampah belum maksimal dikarenakan kekurangan armada pengangkut sampah.
    
Pengangkutan sampah dari TPS  ke TPA Buluminung, menurut dia, hanya bisa dilakukan satu kali dalam sehari sebab keterbatasan armada pengangkut sampah yang ada saat ini.
    
"Pengangkutan sampah dari TPS ke TPA maksimalnya dilakukan dua sampai tiga kali perhari, tapi truk pengangkut sampah yang ada kurang untuk mengangkut sampah," ujar Marsani.
    
Dinas Lingkungan Hidup, lanjut ia, butuh peremajaan truk pengangkut sampah sebab dari 13 truk sampah yang ada, hanya tujuh unit yang bisa digunakan.
    
Sementara enam unit truk pengangkut sampah lainnya jelas Masrani, mangkrak atau tidak bisa digunakan karena rusak dan sudah berusia di atas 11 tahun.
    
"Dari tujuh truk sampah yang saat ini dioperasionalkan, mayoritas limpahan dari Kabupaten Paser (kabupaten induk sebelum Kabupaten Penajam Paser Utara dimekarkan pada 2002)," ungkapnya.
    
Masrani mengatakan, empat truk pengangkut sampah difokuskan untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA di wilayah Kecamatan Penajam, sementara tiga truk pengangkut sampah lainnya disebar untuk mengangkut sampah di wilayah tiga kecamatan.
    
"Belum pernah diperbaharuinya armada pengangkut sampah itu, membuat pengangkutan sampah dari TPS ke TPA di wilayah Penajam Paser Utara belum dapat dilakukan maksimal," ucapnya.
    
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Penajam Paser Utara berencana melakukan pengadaan empat unit armada pengangkut sampah pada 2019, agar pengangkutan sampah bisa dilakukan dua kali dalam sehari.
    
"Jika disetujui usulan pengadaan truk pengangkut sampah itu, bisa mengganti truk sampah yang rusak karena usianya sudah tua," tambah Masrani

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018