Penajam, (Antaranews Kaltim) - Korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah, yang mengungsi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengaku masih trauma dan membutuhkan waktu untuk menenangkan diri.
    

Sejumlah pengungsi dari Kota Palu, Sigi dan Donggala saat ditemui di Penajam mengatakan, berkeinginan untuk kembali ke Sulawesi Tengah, tetapi  mereka memastikan tidak dalam waktu dekat ini.
    
"Saya masih membutuhkan waktu untuk menenangkan diri," ujar Cendy, salah satu korban gempa-tsunami, warga Perumahan BTN Graha Estetika Kecamatan Palu Selatan yang mengungsi di Kabupaten Penajam Paser Utara.
    
DIa mengaku masih trauma atas musibah yang menimpa keluarganya, dan sampai saat ini belum mengetahui nasib istri dan anak-anaknya setelah musibah bencana alam di Sulawesi Tengah tersebut.
    
Cendy menuturkan, saat terjadi gempa kemudian disusul tsunami dirinya sempat terseret lumpur dan tertimbun tanah, sehingga terpisah dengan istri dan anak-anaknya.
    
Lelaki berusia 47 tahun tersebut, kini menumpang di rumah keluarganya yang tinggal di Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.
    
Cendy bersama 19 pengungsi lainnya masih trauma untuk segera kembali ke kampung halaman di Sulawesi Tengah.
    
Untuk mengetahui kabar dan perkembangan kondisi di Kota Palu, dia terus berkomunikasi dengan kakak dan kepaonakannya yang masih berada di Sulawesi Tengah.
    
Cendy juga berharap ada bantuan dari pemerintah untuk memulihkan kondisi Kota Palu, Sigi dan Donggala yang mengalami banyak kerusakan setelah tertimpa bencana alam.
    
Para korban gempa-tsunami yang mengungsi di Kabupaten Penajam Paser Utara mengungkapkan, masih merasa sedih ketika teringat peristiwa bencana alam yang meporak-porandakan tempat tinggal mereka.
    
Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala dilanda gempa berkekuatan 7,4 skala Ricther pada Jumat Petang 28 September 2018. Setelah itu disusul tsunami menghantam Palu, gelombang setinggi 3 meter dari laut naik jauh hingga ke daratan dan menyapu kawasan permukiman dan tempat berkumpulnya orang di Palu.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018