Samarinda, (Antaranews Kaltim) - Salah satu ulama besar dunia Al Habib Umar Bin Hafidz mengingatkan, agar dapat pro aktif memadamkan api-api perpecahan di tengah ummat.

Hal itu, dikemukakan Aulia ketika memberikan ceramah singkat usai salat Jumat di  Masjid Baitul Muttaqin Islamic Centre Samarinda.

Dalam kesempatan itu Habib Umar mengingatkan agar para ulama dalam kesibukan mereka di pesantren, majelis, yayasan, sekolah  dan mengurus masjid hendaknya diantara ulama harus saling cinta, berhubungan dan bahu membahu dengan satu kalimat dan persatuan yang sama.

Ketika para ulama menjalankan tugas dan kewajiban yang dipikulkan Allah kepada mereka maka itu menjadi sebab utama dalam terciptanya kedamaian, keamanan dan stabilitas yang semakin kondusif.

Diantara tugas utama adalah memberi nasehat, sayang menyayangi dan merangkul semuanya.

"Medan-medan kerusuhan dan kekacauan yang digembar-gemborkan oleh masyarakat yang membuat perpecahan, hendaknya para ulama memadamkan api-api perpecahan tersebut bukan malah menyalakan," tegasnya dalam ceramahnya yang diterjemahkan salah Habaib.

Tugas ulama memberikan nasehat kepada semua untuk saling menghormati dan menjaga agar darah tidak ditumpahkan, menjaga kehormatan orang lain dan menjaga harta orang lain yang menyebabkan kerusuhan dan kekacauan.

Ulama juga harus menjalin hubungan dengan para ilmuan dan kalangan perguruan tinggi serta para pengusaha dan para pejabat agar mereka selalu berada di jalan Allah.

Karena apabila para ilmuan, saudagar dan pejabat dengan ikhlas, jujur dan adil bersikap maka mareka akan mendapatkan tempat yang layak dari Allah SWT.

Tidak akan sial para pejabat dan orang-orang yang punya uang apabila tidak melanggar aturan Allah SWT dan penerus ajaran Nabi Muhammad SAW.
Suasana salat Jumat di Masjid Baitul Muttaqin Islamic Centre Samarinda (Antaranews Kaltim/AHM)

Ketika menjadi khatib slat Jumat, Habib Umar mengatakan, saling bantu membantu, sayang menyayangi satu sama lain dan bahu membahu dalam menyebarkan kebaikan, menjalin hubungan terutama kepada ulama yang takut dan taqwa hanya kepada Allah dan memprioritaskan Allah dari segalanya.

Selain itu ulama yang menjalin hubungan dengan para pejabat, pemimpin pemerintahan yang saling bahu membahu dalam menjaga keamanan dan meningkatkan keimanan dan keislaman seseorang.

"Wahai pemerintahan, rakyat dan masyarakat jangan sekali-kali kalian mendengar dan ikut kepada ajakan-ajakan untuk membuat kita saling terpecah belah, mendengki, caci maki, provokasi, menuduh dan memfitnah sesama muslim, karena itu adalah ajak Syaitan," tegasnya.

Ajaran Nabi Muhammad SAW adalah saling mengasihi dan menyayangi. "Darah kalian tidak boleh saling ditumpahkan, harta kalian tidak boleh saling diambil dan kehormatan kalian tidak boleh saling dinodai," katanya.

Sebelum khutbah Jumat dan ceramah usai salat Jumat, Habib Umar melakukan pertemuan dengan para ulama.

Habib juga menyatakan memberikan ijazah kepada kaum muslimin yang hadir untuk memperbanyak mengamalkan zikir dan ijazah kepada para ulama atas berbagai ilmu agama yang dituangkan dalam berbagai buku agama yang Sanad atau sandaran yang dapat dipercaya yang menghubungkan matan atau teks hadist kepada Nabi Muhammad SAW.

 Dia menjelaskan, ketakutan terhadap bencana seperti longsor, banjir, gempa bumi dan tsunami, maka ketahuilah bahwa ketakutan dan ketaqwaan kepada Allah adalah yang lebih berhak.

"Barang siapa yang takut kepada Allah SWT sang pencipta dan pengatur alam semesta maka Allah akan menjaga dia, ketahuilah  ketaqwaan kepada Allah adalah takzim mengagungkan perkara yang diagungkan Allah SWT," katanya.

Orang yang tidak mengagungkan perkara-perkara yang diagungkan Allah, seperti mereka yang memiliki hati tetapi hanya mengagungkan harta, kekuasaan dan teknologi serta pernak-pernik duniawi maka itu hanya fana dan akan hancur sirna.

Untuk itu, katanya, agungkanlah Allah yang maha besar dan maha abadi karena keagungan hanya miliki Allah karena makhluk hanya ciptaan Allah SWT.

Sebagai wujud mengagungkan perkara-perkara Allah adalah mengagungkan syiar2 Allah yang diantaranya adalah Nabi Muhammad SAW. Al Quran, Salat lima waktu, Ka'bah dan mengagungkan bulan Ramadhan.

"Apabila kita mengagungkan syiar Allah maka itu adalah lebih baik disisi Allah, karena keimanan tidak akan lengkap tanpa takzim dan penghormatan kepada Allah yang dikatakan sebagai hakekat agama," katanya.

Menurut dia, ciri-ciri keimanan seorang mukmin sejati adalah ketika diingatkan untuk berzikir kepada Allah maka hatinya merasa takut dan apabila dibacakan ayat2 Allah maka bertambah keimanan mereka dengan mendirikan salat dan menginfaqkan harta benda mereka.

Apabila seorang matinya tidak beriman sementara dakwah nabi dan ilmu agama telah sampai kepada dia, maka ketika dia meninggal dunia tidak akan masuk kedalam syurganya Allah.

Orang-orang beriman dengan lidahnya tetapi keimanannya belum masuk ke dalam hati dan menganggu muslimin, mengosipkan dan mencari-cari aib dan kesalahan orang Islam maka Allah akan bongkar aib dan kesalahan orang itu, katanya.

Muslim sejati adalah yang membuat muslimin lainnya selamat dari jangkauan mulut dan tangannya. dan muslim lainya merasa aman atas harta, darah dan kehormatan mereka. Sehingga carikan hakekat Islam dan Iman melalui apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Pewarta: Abdul Hakim Muhiddin

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018