Pesawat Antonov pengangkut bantuan saat masih dimuati di Pangkalan Udara Torrejon do Ardoz, Madrid. (istimewa)

Balikpapan, (Antaranews. Kaltim) – Bantuan  negara sahabat untuk korban gempa-tsunami masih terus berdatangan di Bandara Sepinggan di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang jaraknya 1 jam terbang dari lokasi bencana di Palu, Sulawesi Tengah.

Menurut sumber ANTARA di Hanggar C tempat bantuan-bantuan tersebut dikumpulkan, sepanjang Selasa dan Rabu sudah datang bantuan dari Spanyol dan Turki.

“Spanyol menyumbang 255 tenda yang diperhitungkan bisa menampung 1.275 orang,” kata laman aecid.es, laman milik Badan Kerjasama  Pembangunan Internasional Spanyol (la Agencia Espanola de Cooperacion Internacional para el Desarrollo, AECID).

Bantuan bernilai 265.000 euro dan seberat 13,6 ton itu diangkut pesawat Antonov 12 dari pangkalan Torrejon de Ardoz, 20 km sebelah timur ibu kota Spanyol Madrid. Sampai di Jakarta pada 7 Oktober melanjutkan ke Balikpapan 10 Oktober dan dijadwalkan tiba di Palu 11 Oktober.

Dengan demikian Spanyol sudah berkontribusi sebesar 300.000 euro melalui AECID, di mana 200.000 euro disalurkan melalui Federasi Palang Merah Internasional (IFRC) dan 100.000 euro disalurkan ke lembaga Save the Children.

Sehari sebelumnya, Selasa 9/10 juga sudah tiba bantuan dari rakyat Turki untuk korban gempa-tsunami Palu-Sigi-Donggala di Sulawesi Tengah. Bantuan seperti yang lain-lainnya juga, tiba di Palu dari Balikpapan.

Angkatan Udara Turki menggunakan 2 pesawat Hercules C-130 membawa 1.000 kantong tidur (sleeping bag) dan 250 tenda. Turut mengawal bantuan itu personel dari Bulan Sabit Merah Turki dan Otoritas Manajemen Bencana dan Kegawatdaruratan Turki.

“Semoga bisa meringankan penderitaan saudara-saudara kami di sini,” kata Direktur Penanganan Bencana Bulan Sabit Merah Turki Ali Akgul dari Palu.

Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala dilanda gempa berkekuatan 7,4 pada scala Richter pada petang Jumat 28 September. Setelah itu segera menyusul tsunami menghantam Palu. Gelombang setinggi 3 meter dari laut naik jauh hingga ke daratan dan menyapu kawasan pemukiman dan tempat berkumpulnya orang di Palu.

Menurut juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana)  (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, sudah lebih 2.000 orang ditemukan tewas dan hingga 5.000 orang hilang.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018