Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) - Festival Hudoq Cross Border di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, akan dipusatkan di Kampung Ujoh Bilang pada 23-27 Oktober 2018 dengan berbagai rangkaian kegiatan, seperti pentas seni, lomba dayung, dan sejumlah lomba tradisional.
"Festival ini akan menjadi agenda rutin tahunan yang diselenggarakan tiap Oktober. Kegiatan ini juga akan dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pariwisata dan sejumlah pihak terkait lain," ujar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mahakam Ulu Kristina Tening di Ujoh Bilang, Minggu.
Festival Hudoq yang dirangkai dengan acara nugal (menanam padi) ini, lanjut Tening, tidak sekadar menyajikan seni dan budaya yang kapan saja bisa dipentaskan berdasar permintaan wisatawan, karena ini ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, termasuk kesakralan.
Ia menjelaskan bahwa hudoq dipentaskan harus tepat pada musimnya, yaitu musim tanam padi pada Suku Dayak Bahau Busaang, Bahau Long Gelaat, dan Kayaan, termasuk dipentaskan oleh sub Suku Bahau Saq di Kampung Matalibaq ketika musim panen.
Hudoq tercipta karena ada kaitan ritual masyarakat berladang, yakni melalui persembahan tari yang sarat muatan magis ini, merupakan doa dan persembahan bagi yang kuasa agar padi yang ditanam mendapatkan panen melimpah.
Sedangkan upacara adat yang digelar saat musim panen, hal ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas rezeki yang diberikan, sehingga melalui upacara pesta panen juga menjadi momentum berbagai kepada yang lain.
"Pentas seni dalam gelaran hudoq tidak bisa dilakukan kapan saja, namun harus sesuai dengan musimnya, karena hudoq digelar tidak sekadar melestarikan tariannya, tapi untuk menghormati nilai-nilai upacara Hudoq itu sendiri," ucap Tening.
Ia melanjutkan bahwa Festival Hudoq mendatang juga didukung oleh tim kurator Kemenpar. Kepastian dukungan ini diketahui setelah Disparpora Mahakam Ulu mengikuti seleksi usulan kalender kegiatan 2019 selama dua hari di Jakarta pada 13-14 September lalu.
"Festival ini akan menyedot ribuan orang hadir ke Ujoh Bilang, baik peserta dari kampung-kampung yang tersebar di lima kecamatan di Mahakam Ulu maupun dari unsur tamu dan undangan. Kami berharap melalui festival ini, budaya daerah tetap lestari dan Mahakam Ulu makin dikenal luas," ucap Tening. (*)
Baca juga: Festival Hudoq Mahulu akan pecahkan rekor Muri
Baca juga: 2.000 penari Hudoq akan pecahkan Rekor Muri
Baca juga: Pemkab Mahulu siapkan pemondokan peserta Festival Hudoq
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Festival ini akan menjadi agenda rutin tahunan yang diselenggarakan tiap Oktober. Kegiatan ini juga akan dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pariwisata dan sejumlah pihak terkait lain," ujar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mahakam Ulu Kristina Tening di Ujoh Bilang, Minggu.
Festival Hudoq yang dirangkai dengan acara nugal (menanam padi) ini, lanjut Tening, tidak sekadar menyajikan seni dan budaya yang kapan saja bisa dipentaskan berdasar permintaan wisatawan, karena ini ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, termasuk kesakralan.
Ia menjelaskan bahwa hudoq dipentaskan harus tepat pada musimnya, yaitu musim tanam padi pada Suku Dayak Bahau Busaang, Bahau Long Gelaat, dan Kayaan, termasuk dipentaskan oleh sub Suku Bahau Saq di Kampung Matalibaq ketika musim panen.
Hudoq tercipta karena ada kaitan ritual masyarakat berladang, yakni melalui persembahan tari yang sarat muatan magis ini, merupakan doa dan persembahan bagi yang kuasa agar padi yang ditanam mendapatkan panen melimpah.
Sedangkan upacara adat yang digelar saat musim panen, hal ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas rezeki yang diberikan, sehingga melalui upacara pesta panen juga menjadi momentum berbagai kepada yang lain.
"Pentas seni dalam gelaran hudoq tidak bisa dilakukan kapan saja, namun harus sesuai dengan musimnya, karena hudoq digelar tidak sekadar melestarikan tariannya, tapi untuk menghormati nilai-nilai upacara Hudoq itu sendiri," ucap Tening.
Ia melanjutkan bahwa Festival Hudoq mendatang juga didukung oleh tim kurator Kemenpar. Kepastian dukungan ini diketahui setelah Disparpora Mahakam Ulu mengikuti seleksi usulan kalender kegiatan 2019 selama dua hari di Jakarta pada 13-14 September lalu.
"Festival ini akan menyedot ribuan orang hadir ke Ujoh Bilang, baik peserta dari kampung-kampung yang tersebar di lima kecamatan di Mahakam Ulu maupun dari unsur tamu dan undangan. Kami berharap melalui festival ini, budaya daerah tetap lestari dan Mahakam Ulu makin dikenal luas," ucap Tening. (*)
Baca juga: Festival Hudoq Mahulu akan pecahkan rekor Muri
Baca juga: 2.000 penari Hudoq akan pecahkan Rekor Muri
Baca juga: Pemkab Mahulu siapkan pemondokan peserta Festival Hudoq
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018