Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Ekshibisi Teater Nusantara digelar di Kota Minyak Balikpapan, Kalimantan Timur pada 14-17 November 2011 melibatkan 200 seniman dari berbagai wilayah Tanah Air untuk pentas dalam acara budaya itu.

"Yogyakarta akan diwakili dari komunitas El Be Je, dari Jawa Tengah ada Komunitas Seni Samar, dan pembacaan puisi oleh Asrizal dari Jakarta," kata Darwis M Noor, ketua panitia di Balikpapan, Rabu (9/11) petang.

Pada acara itu setidaknya melibatkan 12 teater dan tak kurang 200 seniman teater dari DIY, Jakarta, Jawa Tengah, Banjarmasin-Kalimantan Selatan, Samarinda, Tenggarong, dan tuan rumah Balikpapan. Dijadwalkan lokasi pentas di Gedung Nasional, Jalan Jendral Sudirman.

Kalimantan  Selatan mengirimkan dua wakil, yaitu Sanggar Budaya dan Sanggar Sesaji dari Banjarmasin. Sanggar Budaya datang dengan dipimpin Hj Ely Rahmi.

"Dan tampaknya dedengkot  Sanggar  Budaya,  seniman senior yang juga salah satu sahabat mendiang Rendra, H Adjim Arijadi, juga akan datang," cetus Darwis, budayawan Ketua Dewan Kesenian Balikpapan.  
Samarinda bahkan mengirimkan tiga wakil, yaitu Teater Batu yang disutradarai Awang Khaliq, Teater Mahakam yang dipimpin seniman kugiran Bhuyunk Ardiansyah, dan Teater KPK dengan sutradara Wawan T.

Kutai Kartanegara yang jadi perwakilan citra budaya Kutai mengirim Teater Lanjong pimpinan Firman Maulani.  

Bontang mengirimkan Teater Suara yang akan mementaskan lakon dengan judul menggetarkan, "Menunggu Saatnya Mati".

Tuan rumah Balikpapan diwakili Teater Religi dan Teater Oeloen.  Teater Religi bahkan akan tampil di lakon pembuka berjudul Mendulang Dua Sinar, yang akan dipentaskan Senin malam 14 November.  Sebagai  sutradara tak lain adalah Darwis sendiri, yang juga dikenal sebagai ketua Dewan Kesenian Balikpapan.    

Pada malam pembukaan itu juga ditampilkan musikalisasi puisi oleh Reza Aprilian,  seniman muda perempuan yang masih bersekolah di SMK Negeri 3 Balikpapan.  April, demikian panggilan Reza Aprilian, akan membawakan puisi sastrawan nasional kelahiran Kaltim, Korrie Layun Rampan yang berjudul "Nyanyian Buah-buahan Berduri".  

Dengan puisi itu, imbuh dia April baru saja menyabet gelar juara kedua peringatan Bulan Bahasa oleh Balai Bahasa di Samarinda, akhir Oktober lampau.

Selain pementasan teater, juga akan dilangsungkan diskusi teater, workshop, hingga pembacaan puisi.  Seluruh acara dilangsungkan di Gedung Nasional pada jadwal yang sedang disusun panitia.

Yang pasti, tegas Darwis,  acara ini gratis. Panitia mengundang warga Balikpapan, pelajar, mahasiswa, dan umum untuk menyaksikan pentas ini. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011