Penajam (Antaranews Kaltim) - Pejabat Bupati Penajam Paser Utara Bere Ali, yakin pembangunan fisik jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan di atas Teluk Balikpapan Kalimantan Timur, mulai dilaksanakan pada awal 2019.
"Saya optimistis pemancangan perdana tiang jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan dilakukan pada Januari 2019," kata Bere Ali ketika ditemui Antara di Penajam, Jumat.
Proyek pembangunan jembatan tol penghubung dari titik Nipah-Nipah, Kabupaten Penajam Paser Utara menuju Melawai, Kota Balikpapan saat ini dalam proses lelang di Badan Pengawas Jalan Tol atau BPJT.
"Proyek pembangunan jembatan tol penghubung di atas Teluk Balikpapan yang dapat mempermudah akses transportasi darat itu merupakan pekerjaan serius," tegas Bere Ali.
Keseriusan pembangunan jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan tersebut lanjut ia, seiring kemajuan pembangunan pabrik beton pracetak (precast) milik PT Waskita Beton Precast yang saat ini telah mencapai 45 persen.
Pabrik beton pracetak di Kawasan Industri Buluminung itu menurut Bere Ali, ditargetkan mulai beroperasi maksimal pada Maret 2019 melayani kebutuhan proyek pembangunan jembatan tol penghubung sepanjang 6,5 kilometer dengan lebar 33 meter tersebut.
Pengerjaan pembangunan jembatan tol yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan itu lanjut ia, diperkirakan rampung dalam jangka waktu 3,5 tahun.
"Diperkirakan pada 2021 jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan untuk mempermudah transportasi masyarakat sudah dapat difungsikan," ujar Bere Ali.
Tim pemrakarsa sebagai inisiator pembangunan jembatan tol penghubung dengan ketinggian ruang bebas setinggi 50 meter dari permukaan air laut tertinggi tersebut sudah melebur menjadi satu dalam Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD.
Pembangunan jembatan tol penghubung di atas Teluk Balikpapan itu dengan saham gabungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 20 persen, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara 15 persen, Pemerintah Kota Balikpapan lima persen, dan PT Waskita Karya sebesar 60 persen.
Jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan dengan nilai investasi lebih kurang Rp11,6 triliun tersebut diperkirakan dapat dilalui sekitar 2.078 kendaraan roda empat dan 2.389 kendaraan roda dua per hari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Saya optimistis pemancangan perdana tiang jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan dilakukan pada Januari 2019," kata Bere Ali ketika ditemui Antara di Penajam, Jumat.
Proyek pembangunan jembatan tol penghubung dari titik Nipah-Nipah, Kabupaten Penajam Paser Utara menuju Melawai, Kota Balikpapan saat ini dalam proses lelang di Badan Pengawas Jalan Tol atau BPJT.
"Proyek pembangunan jembatan tol penghubung di atas Teluk Balikpapan yang dapat mempermudah akses transportasi darat itu merupakan pekerjaan serius," tegas Bere Ali.
Keseriusan pembangunan jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan tersebut lanjut ia, seiring kemajuan pembangunan pabrik beton pracetak (precast) milik PT Waskita Beton Precast yang saat ini telah mencapai 45 persen.
Pabrik beton pracetak di Kawasan Industri Buluminung itu menurut Bere Ali, ditargetkan mulai beroperasi maksimal pada Maret 2019 melayani kebutuhan proyek pembangunan jembatan tol penghubung sepanjang 6,5 kilometer dengan lebar 33 meter tersebut.
Pengerjaan pembangunan jembatan tol yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan itu lanjut ia, diperkirakan rampung dalam jangka waktu 3,5 tahun.
"Diperkirakan pada 2021 jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan untuk mempermudah transportasi masyarakat sudah dapat difungsikan," ujar Bere Ali.
Tim pemrakarsa sebagai inisiator pembangunan jembatan tol penghubung dengan ketinggian ruang bebas setinggi 50 meter dari permukaan air laut tertinggi tersebut sudah melebur menjadi satu dalam Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD.
Pembangunan jembatan tol penghubung di atas Teluk Balikpapan itu dengan saham gabungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 20 persen, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara 15 persen, Pemerintah Kota Balikpapan lima persen, dan PT Waskita Karya sebesar 60 persen.
Jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan dengan nilai investasi lebih kurang Rp11,6 triliun tersebut diperkirakan dapat dilalui sekitar 2.078 kendaraan roda empat dan 2.389 kendaraan roda dua per hari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018