Samarinda (Antaranews Kaltim) -  Seleksi untuk merekrut pendamping desa tingkat kabupaten, kecamatan, dan lokal desa di Provinsi Kalimantan Timur akan dijadikan model untuk tingkat nasional karena daerah lain belum merekrut tenaga pendamping profesional.

"Pengalaman ini akan dijadikan model sekaligus evaluasi untuk pelaksanaan seleksi tenaga pendamping profesional (TPP) di 32 provinsi lain di Indonesia," ujar anggota Panitia Seleksi TPP Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Muhammad Sabri di Samarinda, Selasa.

Dua hari sebelumnya, saat melakukan seleksi verifikasi berkas dan seleksi tertulis bagi calon TPP di Kabupaten Kutai Barat, Sabri mengatakan bahwa seleksi TPP yang dilaksanakan di Provinsi Kaltim adalah yang pertama kali di Indonesia.

Hal ini dilakukan karena kesiapan dan respon yang cepat dari Pemerintah Provinsi Kaltim untuk menambah kekurangan TPP hasil seleksi 2017 yang belum cukup kuotanya untuk ditempatkan di tujuh kabupaten. Sedangkan dari provinsi lain belum siap melakukan seleksi.

Dalam seleksi yang digelar di Kutai Barat itu, ada beberapa peserta yang tidak bisa hadir karena sakit dan sebab lain yang tidak bisa ditinggal, sehingga panitia seleksi masih memberikan kesempatan mengikuti seleksi di Samarinda tanggal 12 dan 13 September 2018.

Seleksi dua hari di tanggal tersebut bersamaan dengan seleksi peserta calon TPP yang melamar untuk bertugas di Kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser, dan Kabupaten Kutai Timur.

Saat seleksi di Kutai Barat, lanjutnya, merupakan seleksi tahap kedua, berupa tes tertulis untuk menilai pengetahuan pelamar terhadap kondisi dan regulasi untuk desa, sekaligus tes kemampuan peserta dalam mengoperasikan komputer.

Ia menuturkan, secara umum seleksi di Provinsi Kaltim untuk mengisi kekosongan 149 kuota yang tersebar di tujuh kabupaten, sementara jumlah pendaftarnya sekitar 900 orang.

Dari jumlah tersebut, dipilah pelamar yang memenuhi syarat administrasi seperti usia, domisili, ijazah, pengalaman, dan syarat lainnya.

Bagi yang memenuhi syarat, katanya, kemudian dibobot lagi untuk diranking guna mendapatkan calon peserta seleksi tertulis dengan perhitungan maksimal 600 persen dari jumlah pelamar yang memenuhi syarat.

Ia juga mengatakan bahwa jumlah formasi lowong yang sebanyak 149 kuota tersebut terdiri dari berbagai jabatan, antara lain Tenaga Ahli bidang Pembangunan Partisipatif (TA-PP), Tenaga Ahli bidang Infrastruktur, dan formasi Pendamping Lokal Desa. (*)

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018