Penajam (Antaranews Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara menyatakan jumlah kasus gizi buruk yang terjadi pada balita dan anak-anak di daerah setempat terus menurun dalam beberapa tahun terakhir.

"Dalam tiga tahun terakhir kasus gizi buruk dapat ditekan melalui pantauan, pemeriksaan dan pemberian makanan tambahan," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara Ammas Alie ketika dihubungi Antara, Sabtu.

Data Dinkes Penajam Paser Utara mencatat sebanyak 19 kasus gizi buruk ditemukan 2016, kemudian menjadi sembilan kasus pada 2017, dan para periode Januari hingga Juli 2018 hanya ada dua kasus.

"Laporan kasus gizi buruk itu adalah data dan laporan yang disampaikan seluruh puskesmas di empat kecamatan," tambahnya.

Menurut ia, penderita gizi buruk yang sulit disembuhkan karena memiliki penyakit bawaan sejak lahir.

Untuk itu, para orang tua diimbau memeriksakan anaknya secara rutin di puskesmas atau posyandu, sehingga kesehatan dan asupan gizinya dapat terus terpantau.

Ammas menambahkan, Dinkes Penajam Paser Utara rutin melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap anak atau balita yang diidentifikasi menderita gizi buruk melalui puskesmas.

"Kami terus melakukan pantauan, pemeriksaan?serta pemberian makanan tambahan bagi penderita gizi buruk melalui puskesmas berdasarkan wilayah kerjanya," tambahnya.

Penanganan penderita gizi buruk yang dilakukan Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara, salah satunya memberikan asupan gizi tambahan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

"Penyebab anak atau balita kurang gizi bukan kekurangan konsumsi makanan, tapi juga karena penyakit penyerta, seperti riwayat penyakit yang pernah diderita anak sehingga perkembangan gizinya terganggu," imbuh Ammas Alie. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018