Tanjung Batu (Antaranews Kaltim) -  Sebanyak 99 petinggi dari seluruh kampung di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, terlibat konsultasi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMKam) dalam kegiatan Lingkar Belajar Masyarakat (LBM).

"Tujuan konsultasi dalam Coaching Clinic LBM adalah untuk menemukenali dan mengidentifikasi program unggulan di masing-masing kampung," ujar Senior Manager The Nature Concervasy (TNC) Provinsi Kaltim, Niel Makinuddin di Tanjung Batu, Minggu.

Niel selaku inisiator LBM mengatakan bahwa konsultasi penyusunan RPJMKam tersebut telah digelar di SMKN 3 Tanjung Batu, Berau, pada Sabtu (28/7).

Setelah para petinggi mengenali potensi dan program unggulan kampung, kemudian difasilitasi agar program tersebut masuk dalam rencana mereka dan dimasukkan dalam rencana kabupaten melalui program kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. 

Dalam kegiatan tersebut, setiap kampung/desa diminta menyampaikan potensi yang dimiliki dan bisa dikembangkan menjadi produk unggulan kampung.

Kegiatan ini dihadiri panelis dari beberapa OPD terkait seperti dari dinas yang membidangi pertanian, peternakan, perkebunan, dan pariwisata, yakni untuk memastikan apakah benar potensi yang disampaikan dari setiap kampung merupakan produk unggulan dan berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, Niel berharap jangan sampai produk unggulan yang dihasilkan tidak ada pasarnya, melainkan sudah pasti bakal terserap baik di pasar lokal maupun pasar hingga luar daerah, terlebih pasarnya bisa global. 

"Dari kegiatan ini juga ada masukan dari dinas terkait guna menjelaskan produk apa yang punya potensi tapi belum ada di kampung, termasuk produk unggulan yang sama antarkampung dan bisa diseniergikan, misalnya untuk mengembangkan pariwisata harus kerja sama membangun jalan dan infrastruktur pendukung," tuturnya. 

Ia melanjutkan bahwa dalam kegiatan ini terjadi kolaborasi penting karena ada dialog saling menguntungkan antara kampung dengan perencanaan di tingkat OPD.

 Kemudian ada proses saling menjelaskan dan saling memahami bahwa hal yang diusulkan harus realistis bisa diwujudkan dan sesuai target. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah mereka akan merevisi RPJMKam, guna menemukan mana prioritas setiap kampung dan dikomunikasikan dengan dinas mana yang sudah diuji benar-benar bisa dilaksanakan, karena jangan sampai? produk unggulan yang dijadikan potensi tidak bisa dilaksanakan secara berkelanjutan.

"Jika dijumpai terdapat potensi produk yang bagus dan bisa dikembangkan secara kolektif di beberapa kampung, bisa sekaligus menjadi masuka bagi OPD sehingga memungkinkan terjadinya proses perencanaan pembangunan dari bawah ke atas," kata Niel.



 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018