Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) - Ibu hamil dengan risiko tinggi di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, disiapkan rumah singgah oleh Pemkab setempat agar bisa datang seminggu sebelumnya untuk menghindari kematian pada bayi dan ibu melahirkan.

"Ada tujuh rumah singgah bagi ibu hamil risiko tinggi, yakni lima di dekat puskesmas dan rumah sakit di Mahakam Ulu, satu dekat rumah sakit di Kutai Barat, dan satu lagi dekat rumah sakit di Samarinda," ujar Kepala Dinas Kesehatan Mahakam Ulu (Mahulu) Agustinus Teguh Santoso di Ujoh Bilang, Selasa.

Ibu hamil risiko tinggi karena adanya pelepasan plasenta yang tidak sempurna. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal, seperti hamil terlalu muda, terlalu tua, anemia, hipertensi, pinggul sempit, pendek, dan sering sakit-sakitan selama mengandung bayinya.

Risiko tinggi atau risiko kematian baik bagi bayi maupun ibu melahirkan karena tidak sempurnanya saat melahirkan, sehingga bayi yang dilahirkan ada lengannya saja yang lahir dan ada pula yang kakinya saja lahir.

Kondisi ini tentu membahayakan bagi keduanya, termasuk risiko kematian bagi ibu yang darahnya terus mengalir akibat terlambat ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) lain.

"Saya pernah menyaksikan ketika perjalanan ke Kutai Barat menggunakan speedboat. Saat itu ada ibu hamil risiko tinggi, sehingga speedboat seolah menjadi banjir darah karena si ibu melahirkan di situ. Hal ini terjadi karena terlambat merujuk," katanya.

Idealnya, lanjut Teguh, ibu hamil risiko tinggi harus dirujuk dan datang ke rumah singgah seminggu sebelum perkiraan hari melahirkan, sehingga selama di rumah singgah akan didampingi perawat yang ditugaskan di situ, bahkan perawat juga mendampingi mengantar ke dokter dan pengawasan rutin.

Selama di rumah singgah, ibu hamil risiko tinggi yang didampingi suaminya atau keluaganya mendapat pelayanan gratis, pemondokan gratis, bahkan makan tiga kali sehari juga gratis, dan akan diantar ke faskes ketika sudah waktunya melahirkan.

"Rumah singgah bagi ibu hamil risiko tinggi ini juga berlaku bagi pasien BPJS Kesehatan, jadi tidak perlu khawatir tentang biaya perjalanan hingga pemondokan karena kami siapkan. Seminggu sebelum perkiraan melahirkan harus datang ke rumah singgah, jangan minta rujukan saat mau melahiran karena risikonya nyawa," kata Teguh. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018