Samarinda (Antaranews Kaltim) - Data hitung cepat berdasarkan entri model C1 yang dirilis laman resmi Komisi Pemilihan Umum mencatat pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi berjaya dalam perolehan suara di lima kabupaten/kota pada Pemilihan Kepala Daerah Kalimantan Timur 2018.
Pantauan Antara di Samarinda, Jumat, hingga pukul 10.30 Wita, pasangan nomor urut 3 Isran-Hadi untuk sementara masih di posisi teratas dengan mendulang sebanyak 406.552 suara (31,28 persen).
Posisi kedua ditempati pasangan Rusmadi Wongso-Safaruddin (nomor urut 4) dengan perolehan 318.303 suara (24,49 persen), disusul pasangan Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat (nomor urut 2) dengan 292.186 suara (22,48 persen), dan pasangan Andi Sofyan Hasdam-Rizal Effendi (nomor urut 1) mendapatkan 282.750 suara (21,75 persen).
Total entri model C1 yang sudah masuk ke KPU berasal dari 7.101 tempat pemungutan suara (TPS) atau 97,45 persen dari jumlah keseluruhan TPS di Pilkada Kaltim sebanyak 7.287 TPS.
Jumlah keseluruhan suara masuk sebanyak 1.346.523 suara, terdiri dari 1.297.828 suara sah dan 49.666 suara tidak sah. Ada pun tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Kaltim 2018 tercatat 59,83 persen.
Keunggulan pasangan Isran-Hadi yang diusung koalisi Partai Gerindra, PKS dan PAN tercatat di Kota Samarinda, Kabupaten Berau, Kutai Kartanegara, Paser, dan Penajam Paser Utara.
Di Kota Samarinda, misalnya, Isran-Hadi meraup dukungan 110.904 suara, mengungguli pasangan Jaang-Ferdi yang meraih 80.419 suara. Hasil ini cukup mengejutkan mengingat Cagub Syaharie Jaang merupakan Wali Kota Samarinda yang sebelumnya lebih diunggulkan bisa menang di kandang sendiri.
Kontribusi suara terbesar berikutnya untuk pasangan Isran-Hadi berasal dari Kutai Kartanegara. Di kabupaten paling kaya di Provinsi Kaltim ini, Isran-Hadi menang telak dari tiga pesaingnya dengan memperoleh 95.963 suara.
Sementara di Kota Balikpapan, satu dari tiga daerah di Kaltim yang memiliki jumlah pemilih terbanyak selain Samarinda dan Kutai Kartanegara, pasangan Rusmadi-Safaruddin memimpin dengan raihan 83.494 suara.
Pasangan koalisi PDI Perjuangan dan Hanura ini unggul tipis dari "tuan rumah" Cawagub Rizal Effendi (Wali Kota Balikpapan) yang menjadi pasangan Sofyan Hasdam dengan perolehan 82.487 suara. Sementara Isran-Hadi mendapatkan 68.647 suara.
Dari 10 kabupaten/kota, Hasdam-Rizal hanya menang di Kota Bontang, daerah yang pernah dua periode dipimpin Sofyan Hasdam, dengan meraih 26.900 suara.
Sedangkan pasangan Jaang-Ferdi memimpin di Kabupaten Kutai Barat, Kutai Timur dan Mahakam Ulu. Tiga daerah ini jumlah pemilihnya tidak banyak, terutama Mahakam Ulu yang merupakan daerah otonomi baru.
Khusus di Kutai Timur, pasangan Jaang-Ferdi hanya unggul tipis dari Isran-Hadi dengan raihan 23.682 suara berbanding 22.110 suara. Kutai Timur adalah kabupaten yang pernah dipimpin Cagub Isran Noor dan juga Gubernur Awang Faroek Ishak (ayah Awang Ferdian Hidayat).
Sementara itu, Sekretaris KPU Provinsi Kaltim Syarifudin Rusli mengatakan bahwa sesuai dengan aturan perundangan, penetapan peraih suara terbanyak pada Pilkada Kaltim 2018 didasarkan hasil perhitungan resmi yang dilakukan KPU.
"Sebaiknya menunggu hasil penetapan hasil rekapitulasi perhitungan suara yang dilaksanakan pada 8 Juli mendatang," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Pantauan Antara di Samarinda, Jumat, hingga pukul 10.30 Wita, pasangan nomor urut 3 Isran-Hadi untuk sementara masih di posisi teratas dengan mendulang sebanyak 406.552 suara (31,28 persen).
Posisi kedua ditempati pasangan Rusmadi Wongso-Safaruddin (nomor urut 4) dengan perolehan 318.303 suara (24,49 persen), disusul pasangan Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat (nomor urut 2) dengan 292.186 suara (22,48 persen), dan pasangan Andi Sofyan Hasdam-Rizal Effendi (nomor urut 1) mendapatkan 282.750 suara (21,75 persen).
Total entri model C1 yang sudah masuk ke KPU berasal dari 7.101 tempat pemungutan suara (TPS) atau 97,45 persen dari jumlah keseluruhan TPS di Pilkada Kaltim sebanyak 7.287 TPS.
Jumlah keseluruhan suara masuk sebanyak 1.346.523 suara, terdiri dari 1.297.828 suara sah dan 49.666 suara tidak sah. Ada pun tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Kaltim 2018 tercatat 59,83 persen.
Keunggulan pasangan Isran-Hadi yang diusung koalisi Partai Gerindra, PKS dan PAN tercatat di Kota Samarinda, Kabupaten Berau, Kutai Kartanegara, Paser, dan Penajam Paser Utara.
Di Kota Samarinda, misalnya, Isran-Hadi meraup dukungan 110.904 suara, mengungguli pasangan Jaang-Ferdi yang meraih 80.419 suara. Hasil ini cukup mengejutkan mengingat Cagub Syaharie Jaang merupakan Wali Kota Samarinda yang sebelumnya lebih diunggulkan bisa menang di kandang sendiri.
Kontribusi suara terbesar berikutnya untuk pasangan Isran-Hadi berasal dari Kutai Kartanegara. Di kabupaten paling kaya di Provinsi Kaltim ini, Isran-Hadi menang telak dari tiga pesaingnya dengan memperoleh 95.963 suara.
Sementara di Kota Balikpapan, satu dari tiga daerah di Kaltim yang memiliki jumlah pemilih terbanyak selain Samarinda dan Kutai Kartanegara, pasangan Rusmadi-Safaruddin memimpin dengan raihan 83.494 suara.
Pasangan koalisi PDI Perjuangan dan Hanura ini unggul tipis dari "tuan rumah" Cawagub Rizal Effendi (Wali Kota Balikpapan) yang menjadi pasangan Sofyan Hasdam dengan perolehan 82.487 suara. Sementara Isran-Hadi mendapatkan 68.647 suara.
Dari 10 kabupaten/kota, Hasdam-Rizal hanya menang di Kota Bontang, daerah yang pernah dua periode dipimpin Sofyan Hasdam, dengan meraih 26.900 suara.
Sedangkan pasangan Jaang-Ferdi memimpin di Kabupaten Kutai Barat, Kutai Timur dan Mahakam Ulu. Tiga daerah ini jumlah pemilihnya tidak banyak, terutama Mahakam Ulu yang merupakan daerah otonomi baru.
Khusus di Kutai Timur, pasangan Jaang-Ferdi hanya unggul tipis dari Isran-Hadi dengan raihan 23.682 suara berbanding 22.110 suara. Kutai Timur adalah kabupaten yang pernah dipimpin Cagub Isran Noor dan juga Gubernur Awang Faroek Ishak (ayah Awang Ferdian Hidayat).
Sementara itu, Sekretaris KPU Provinsi Kaltim Syarifudin Rusli mengatakan bahwa sesuai dengan aturan perundangan, penetapan peraih suara terbanyak pada Pilkada Kaltim 2018 didasarkan hasil perhitungan resmi yang dilakukan KPU.
"Sebaiknya menunggu hasil penetapan hasil rekapitulasi perhitungan suara yang dilaksanakan pada 8 Juli mendatang," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018