Samarinda (Antaranews Kaltim) - Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 4, Rusmadi-Safaruddin, belum mau mengucapkan selamat kepada pasangan calon yang unggul dalam perolehan suara berdasarkan hitung cepat.
"Quick count (hitung cepat) itu kan belum bisa dijadikan dasar, nanti ada saatnya kita ucapkan selamat jika ada hasil resmi berdasarkan riil count dari KPU," ucap Safaruddin saat mendampingi Rusmadi dalam konferensi pers di Posko Pemenangan Rusmadi-Safar di Samarinda, Rabu sore.
Rusmadi-Safaruddin mengakui bahwa berdasarkan hitung cepat seperti yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia Denny JA menempatkan paslon nomor urut 3 Isran-Hadi memperoleh suara tertinggi di atas mereka di urutan kedua.
Namun demikian, hal itu belum membuat pasangan Rusmadi-Safar yakin karena belum ada perhitungan riil.
Saat ini, kata Rusmadi, perhitungan cepat dan perhitungan manual masih dilakukan oleh tim di PDI Perjuangan, sehingga pihaknya masih menunggu hasil tersebut, termasuk perhitungan yang dilakukan oleh KPU Kaltim.
Pihaknya mengaku optimistis bahwa pasangan nomor 4 ini akan memperoleh suara tertinggi dalam perhitungan manual ke depan, karena perhitungan manual inilah yang akan dijadikan pengesahan untuk menetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim periode 2018-2023.
Baca juga: Isran-Hadi unggul sementara di hitung cepat
Baca juga: Rusmadi kalah di TPS sendiri
Mengenai indikasi pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golput dalam Pilkada Kaltim 2018 yang masih tinggi, Rusmadi mengatakan bahwa hal ini harus menjadi perhatian bersama dan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan.
Ia memprediksi, banyaknya golput di Kaltim karena ada berapa hal, pertama adalah mungkin karena hujan yang hampir merata sehingga pemilih enggan ke luar rumah.
Kemungkinan kedua adalah saat ini masih musim mudik lebaran, sehingga masih banyak warga Kaltim yang mengunjungi keluarga di luar Kaltim, namun hingga kini belum kembali ke Kaltim untuk menyalurkan hak pilihnya.
Rusmadi menjawab diplomatis ketika ditanya wartawan, apakah ada rencana menggugat KPU jika angka golput melebihi 60 persen.
Menurut ia, jika memang benar angka golput tinggi, tentu hal itu mengecewakan dan perlu dilakukan evaluasi bersama dengan KPU.
Ia melanjutkan bahwa berdasarkan survei sebelumnya, paslon Rusmadi-Safaruddin menduduki posisi tertinggi dalam perolehan suara, sehingga agak kecewa karena dalam hitung cepat ternyata paslon lain yang lebih unggul.
"Mungkin ada tsunami politik sehingga perolehan suara berubah, tapi kami menghindari menuduh paslon tertentu yang menciptakan tsunami. Namun demikian, kami tetap menunggu hasil riil count,"?ucap Rusmadi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Quick count (hitung cepat) itu kan belum bisa dijadikan dasar, nanti ada saatnya kita ucapkan selamat jika ada hasil resmi berdasarkan riil count dari KPU," ucap Safaruddin saat mendampingi Rusmadi dalam konferensi pers di Posko Pemenangan Rusmadi-Safar di Samarinda, Rabu sore.
Rusmadi-Safaruddin mengakui bahwa berdasarkan hitung cepat seperti yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia Denny JA menempatkan paslon nomor urut 3 Isran-Hadi memperoleh suara tertinggi di atas mereka di urutan kedua.
Namun demikian, hal itu belum membuat pasangan Rusmadi-Safar yakin karena belum ada perhitungan riil.
Saat ini, kata Rusmadi, perhitungan cepat dan perhitungan manual masih dilakukan oleh tim di PDI Perjuangan, sehingga pihaknya masih menunggu hasil tersebut, termasuk perhitungan yang dilakukan oleh KPU Kaltim.
Pihaknya mengaku optimistis bahwa pasangan nomor 4 ini akan memperoleh suara tertinggi dalam perhitungan manual ke depan, karena perhitungan manual inilah yang akan dijadikan pengesahan untuk menetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim periode 2018-2023.
Baca juga: Isran-Hadi unggul sementara di hitung cepat
Baca juga: Rusmadi kalah di TPS sendiri
Mengenai indikasi pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golput dalam Pilkada Kaltim 2018 yang masih tinggi, Rusmadi mengatakan bahwa hal ini harus menjadi perhatian bersama dan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan.
Ia memprediksi, banyaknya golput di Kaltim karena ada berapa hal, pertama adalah mungkin karena hujan yang hampir merata sehingga pemilih enggan ke luar rumah.
Kemungkinan kedua adalah saat ini masih musim mudik lebaran, sehingga masih banyak warga Kaltim yang mengunjungi keluarga di luar Kaltim, namun hingga kini belum kembali ke Kaltim untuk menyalurkan hak pilihnya.
Rusmadi menjawab diplomatis ketika ditanya wartawan, apakah ada rencana menggugat KPU jika angka golput melebihi 60 persen.
Menurut ia, jika memang benar angka golput tinggi, tentu hal itu mengecewakan dan perlu dilakukan evaluasi bersama dengan KPU.
Ia melanjutkan bahwa berdasarkan survei sebelumnya, paslon Rusmadi-Safaruddin menduduki posisi tertinggi dalam perolehan suara, sehingga agak kecewa karena dalam hitung cepat ternyata paslon lain yang lebih unggul.
"Mungkin ada tsunami politik sehingga perolehan suara berubah, tapi kami menghindari menuduh paslon tertentu yang menciptakan tsunami. Namun demikian, kami tetap menunggu hasil riil count,"?ucap Rusmadi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018