Samarinda (Antaranews Kaltim) - BKKBN-RI hingga saat ini masih mendapatkan penilian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)-RI Wajar Dengan Pengecualian (WDP) terkait kinerja administari keuangan, program dan pembangunan zona integritas.
“BKKBN-RI dalam tiga tahun terakhir masih mendapat predikat WDP sejak tahun 2014, 2015 dan 2016 dan mudah-mudahan 2017 bisa meningkat laporan keuangan BKKBN dan mendapatkan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), “kata Inspektur Utama (Irtama) BKKBN-RI, Agus Sukiswo di Samarinda, Sabtu (26/5)
Ia mengatakan belum tercapainya predikat WTP disebabkan masih lemahnya admistrasi dan pelaporan bukan karena adanya penyimpangan keuangan. Jadi sistim pelaporan dan pencatatan yang belum tertib.
Lanjut Sukiswo sehubungan dengan itu maka perlu dukungan BKKBN Perwakilan seluruh Provinsi untuk meningkatkan sistim administrasi dan pelaporan yang baik, karena laporan reformasi birokrasi terpusat di Jakarta.
Menurutnya jika BKKBN-RI ingin mendapatkan WTP maka seluruh perwakilan BKKBN di Provisni laporan keuangannya harus lebih baik sehingga bisa mendongkrak laporan BKKBN yang ada dipusat.
“Kami berharap laporan 2017 yang saat ini ada di BPK akan mendapatkan predikat WTP, jika administtasi dan pelaporan sudah berjalan baik, saya yakin BKKBN akan mendapatkan WTP,” kata Sukiswo.
Adapun tujuan dirinya melakukan kunjungan kerja ke BKKBN Perwakilan Kaltim dalam rangka melihat sejauh mana kinerja yang sudah dibangun, baik kinerja keuangan, masalah program dan bagaimana pembangunan zona integritas serta bagaimana sistim pengendalian intern pemerintah
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Eli Kusnaeli menambahkan terkait kunjungan Irtama ke Kaltim dalam memberikan pembinaan dan motivasi kepada seluruh pegawai perwakilan BKKBN untuk meningkatkan kinerja terutama dibidang administasi dan pelaporan.
“Kami dari jajaran perwakilan BKKBN Kaltim dengan didukung Pemerintah Provinsi Kaltim serta pemerintah kabupaten/kota berusaha untuk melakukan terbaik, baik dari administrasi, maupun pencapaian kinerja program,” ucap Eli.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018