Samarinda (Antaranews Kaltim) - Realisasi investasi penanaman modal asing yang masuk ke Provinsi Kalimantan Timur hingga triwulan I tahun 2018 sebesar 194,37 juta dolar AS atau sekitar Rp2,6 triliun dengan catatan kurs dolar rata-rata senilai Rp13.500.
"Proyek PMA itu tersebar di semua kabupaten/kota atau dengan kata lain 10 kabupaten/kota di Kaltim ada investor asing yang masuk," kata Kepala Dins Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah di Samarinda, Rabu.
Ia menjelaskan, dari 10 daerah yang mendapat pemasukan investasi asing, Kabupaten Kutai Timur memberikan kontribusi paling siginifikan terhadap Kaltim dengan nilai 148,92 juta dolar (Rp1,99 triliun) atau 76,62 persen dari total realisasi PMA yang masuk.
Realisasi investasi di Kutai Timur terdiri atas 14 proyek dengan tenaga kerja yang terlibat sebanyak 1.506 orang, terdiri atas 1.502 tenaga kerja lokal (Indonesia) dan empat orang tenaga kerja asing (TKA).
"Penyerapan tenaga kerja terbesar terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara yang mencapai 1.722 orang pekerja lokal, sedangkan untuk tenaga kerja asing yang paling banyak menyerap adalah di Kota Balikpapan dengan jumlah lima orang," ujar Diddy.
Ia melanjutkan, posisi kedua sebagai penyerap investasi asing adalah Kota Balikpapan senilai 23,36 juta dolar AS dengan 11 paket proyek. Proyek ini melibatkan sebanyak 502 pekerja lokal dan lima TKA.
Urutan ketiga adalah investasi PMA yang masuk ke Kota Samarinda dengan nilai 6,54 juta dolar AS untuk mengerjakan tujuh paket proyek, melibatkan sebanyak 197 orang yang semunya adalah pekerja lokal.
Berikutnya Kabupaten Kutai Barat terdapat tujuh proyek PMA dengan nilai investasi mencapai 6,2 juta dolar, sementara tenaga kerja lokal yang dilibatkan sebanyak 11 orang.
"Daerah yang paling sedikit menerima investasi PMA di triwulan I-208 adalah Kabupaten Paser yang hanya ada 6,4 ribu dolar dengan proyek yang dikerjakan ada lima paket," kata Diddy.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Proyek PMA itu tersebar di semua kabupaten/kota atau dengan kata lain 10 kabupaten/kota di Kaltim ada investor asing yang masuk," kata Kepala Dins Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah di Samarinda, Rabu.
Ia menjelaskan, dari 10 daerah yang mendapat pemasukan investasi asing, Kabupaten Kutai Timur memberikan kontribusi paling siginifikan terhadap Kaltim dengan nilai 148,92 juta dolar (Rp1,99 triliun) atau 76,62 persen dari total realisasi PMA yang masuk.
Realisasi investasi di Kutai Timur terdiri atas 14 proyek dengan tenaga kerja yang terlibat sebanyak 1.506 orang, terdiri atas 1.502 tenaga kerja lokal (Indonesia) dan empat orang tenaga kerja asing (TKA).
"Penyerapan tenaga kerja terbesar terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara yang mencapai 1.722 orang pekerja lokal, sedangkan untuk tenaga kerja asing yang paling banyak menyerap adalah di Kota Balikpapan dengan jumlah lima orang," ujar Diddy.
Ia melanjutkan, posisi kedua sebagai penyerap investasi asing adalah Kota Balikpapan senilai 23,36 juta dolar AS dengan 11 paket proyek. Proyek ini melibatkan sebanyak 502 pekerja lokal dan lima TKA.
Urutan ketiga adalah investasi PMA yang masuk ke Kota Samarinda dengan nilai 6,54 juta dolar AS untuk mengerjakan tujuh paket proyek, melibatkan sebanyak 197 orang yang semunya adalah pekerja lokal.
Berikutnya Kabupaten Kutai Barat terdapat tujuh proyek PMA dengan nilai investasi mencapai 6,2 juta dolar, sementara tenaga kerja lokal yang dilibatkan sebanyak 11 orang.
"Daerah yang paling sedikit menerima investasi PMA di triwulan I-208 adalah Kabupaten Paser yang hanya ada 6,4 ribu dolar dengan proyek yang dikerjakan ada lima paket," kata Diddy.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018