Cianjur (Antaranews) - Detasemen Khusus 88 Antiteror menembak mati empat orang terduga teroris di Terminal Pasirhayam, Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, Minggu.
Informasi yang diperoleh menyebutkan keempat pelaku yang menggunakan mobil Honda Brio warna silver bernopol F 1614 UZ telah diikuti pergerakannya oleh petugas sejak dari wilayah Sukabumi.
Saat memasuki wilayah Cianjur, tepatnya di perempatan Terminal Pasirhayam, terduga teroris yang mengetahui keberadaan petugas mencoba melarikan diri, dengan masuk ke dalam kawasan terminal.
Densus 88 yang mendapati hal tersebut langsung melakukan pengejaran, namun saat diberhentikan petugas keempat terduga teroris mencoba melawan dengan senjata api yang mereka bawa.
Kapolres Cianjur AKBP Soliyah SIK MH, mengatakan keempat terduga teroris terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan."Mereka terpaksa ditembak petugas karena melakukan perlawanan saat akan dilakukan penangkapan," katanya.
Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga akan digunakan untuk aksi teror menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1439 Hijriah.
Petugas juga mengamankan barang bukti berupa satu unit mobil yang ditumpangi terduga teroris, dua pucuk senjata api rakitan jenis revolver, tiga buah tas yang diduga berisi bahan peledak, dua buah pelindung kepala (helm), satu lembar kertas bergambar sketsa rakitan senjata api dan beberapa barang bukti lainnya.
"Kendaraannya kami amankan di kantor polisi terdekat, menunggu tim Jihandak Gegana karena dicurigai di dalam mobil tersebut terdapat bahan peledak yang akan digunakan dalam aksi teror," katanya.
Hingga saat ini, tambah dia, anggota Densus 88 masih memburu pelaku teroris lainnya, sedangkan jenazah terduga teroris yang berhasil ditembak mati petugas langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Informasi yang diperoleh menyebutkan keempat pelaku yang menggunakan mobil Honda Brio warna silver bernopol F 1614 UZ telah diikuti pergerakannya oleh petugas sejak dari wilayah Sukabumi.
Saat memasuki wilayah Cianjur, tepatnya di perempatan Terminal Pasirhayam, terduga teroris yang mengetahui keberadaan petugas mencoba melarikan diri, dengan masuk ke dalam kawasan terminal.
Densus 88 yang mendapati hal tersebut langsung melakukan pengejaran, namun saat diberhentikan petugas keempat terduga teroris mencoba melawan dengan senjata api yang mereka bawa.
Kapolres Cianjur AKBP Soliyah SIK MH, mengatakan keempat terduga teroris terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan."Mereka terpaksa ditembak petugas karena melakukan perlawanan saat akan dilakukan penangkapan," katanya.
Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga akan digunakan untuk aksi teror menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1439 Hijriah.
Petugas juga mengamankan barang bukti berupa satu unit mobil yang ditumpangi terduga teroris, dua pucuk senjata api rakitan jenis revolver, tiga buah tas yang diduga berisi bahan peledak, dua buah pelindung kepala (helm), satu lembar kertas bergambar sketsa rakitan senjata api dan beberapa barang bukti lainnya.
"Kendaraannya kami amankan di kantor polisi terdekat, menunggu tim Jihandak Gegana karena dicurigai di dalam mobil tersebut terdapat bahan peledak yang akan digunakan dalam aksi teror," katanya.
Hingga saat ini, tambah dia, anggota Densus 88 masih memburu pelaku teroris lainnya, sedangkan jenazah terduga teroris yang berhasil ditembak mati petugas langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018