Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Direktur Promosi Wisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Faried, meminta pemerintah daerah yang memiliki dinas pariwisata agar benar-benar memiliki daerah tujuan wisata andalan.
"Jangan sampai ketika ditanya apa tujuan wisata andalannya, atau jenis wisata apa yang ada di wilayahnya, kepala dinasnya malah tidak tahu," kata Faried di Balikpapan, Sabtu.
Kalau sudah demikian, sambung Faried, lebih baik dinas tersebut dibubarkan saja untuk efisiensi dan penghematan anggaran daerah.
"Kalau tak ada yang diurus, buat apa ada Dinas Pariwisata," ujarnya.
Menurut Faried, dari pengalamannya mengunjungi pelosok-pelosok Indonesia, hampir tidak ada daerah yang tidak memiliki dinas pariwisata.
Kalaupun tidak ada dinas khusus yang mengurusi pariwisata saja, katanya, urusan pariwisata diurus dinas yang menggabungkan beberapa urusan yang salah satunya adalah urusan pariwisata.
"Masak ada kabupaten atau kota yang fasiltas penginapannya cuma sampai losmen atau hotel melati dan sesungguhnya tak ada yang berkunjung untuk berwisata, tapi ngotot punya dinas pariwisata. Kan lucu," kata Faried sambil tersenyum.
Faried berada di Balikpapan untuk menghadiri acara promosi wisata bertajuk Promosi Borneo. Acara ini diikuti pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata provinsi se Kalimantan.
Menurut Faried, pemprov se-Kalimantan sepakat kegiatan ini digelar setiap dua tahun sekali pada tahun ganjil. Tempat penyelenggaraan giliran pertama ini adalah Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Pada tahun genap, kegiatan promosi digelar di luar Kalimantan, melalui tajuk `Borneo Extravaganza`," jelas Faried.
Kalimantan Timur sendiri masuk dalam daerah tujuan wisata yang ke-17, sementara sebaliknya Kaltim ditargetkan sebagai tempat asal wisatawan yang sangat potensial. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Jangan sampai ketika ditanya apa tujuan wisata andalannya, atau jenis wisata apa yang ada di wilayahnya, kepala dinasnya malah tidak tahu," kata Faried di Balikpapan, Sabtu.
Kalau sudah demikian, sambung Faried, lebih baik dinas tersebut dibubarkan saja untuk efisiensi dan penghematan anggaran daerah.
"Kalau tak ada yang diurus, buat apa ada Dinas Pariwisata," ujarnya.
Menurut Faried, dari pengalamannya mengunjungi pelosok-pelosok Indonesia, hampir tidak ada daerah yang tidak memiliki dinas pariwisata.
Kalaupun tidak ada dinas khusus yang mengurusi pariwisata saja, katanya, urusan pariwisata diurus dinas yang menggabungkan beberapa urusan yang salah satunya adalah urusan pariwisata.
"Masak ada kabupaten atau kota yang fasiltas penginapannya cuma sampai losmen atau hotel melati dan sesungguhnya tak ada yang berkunjung untuk berwisata, tapi ngotot punya dinas pariwisata. Kan lucu," kata Faried sambil tersenyum.
Faried berada di Balikpapan untuk menghadiri acara promosi wisata bertajuk Promosi Borneo. Acara ini diikuti pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata provinsi se Kalimantan.
Menurut Faried, pemprov se-Kalimantan sepakat kegiatan ini digelar setiap dua tahun sekali pada tahun ganjil. Tempat penyelenggaraan giliran pertama ini adalah Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Pada tahun genap, kegiatan promosi digelar di luar Kalimantan, melalui tajuk `Borneo Extravaganza`," jelas Faried.
Kalimantan Timur sendiri masuk dalam daerah tujuan wisata yang ke-17, sementara sebaliknya Kaltim ditargetkan sebagai tempat asal wisatawan yang sangat potensial. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011