Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Hingga Agustus 2011 sudah 10.452 wisatawan mancanegara (Wisman) berkunjung ke Indonesia melalui Bandara Internasional Sepinggan di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Direktur Promosi Wisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Faried mengatakan, jumlah tersebut kenaikan luar biasa, yaitu mencapai 53,26 persen dibanding periode yang sama 2010 silam.

Mereka terutama berkunjung ke obyek-obyek wisata alam di Kaltim, papar Faried di Balikpapan, Jumat petang 28/10.

Tempat wisata alam memang berderet di Kaltim, di Kabupaten Berau ada Pulau Derawan yang memang sudah sangat popular, terutama di kalangan penggemar dan penggiat diving atau selam.

Disebutkan keindahan terumbu karangnya sebagai salah satu yang terindah di seluruh dunia.

Kaltim juga punya Taman Nasional Kutai (TNK) yang punya koleksi pohon ulin (Eusideroxylon zwageri) yang usianya diyakini lebih dari 1.000 tahun.

TNK juga punya satwa orangutan yang dapat dilihat antara lain di Prevab, Kutai Timur.

Kutai Timur juga punya Hutan Lindung Wehea dimana di dalamnya tinggal orang Wehea yang memiliki kearifan tradisional dan hidup selaras dengan alam.

Kota Balikpapan, mengandalkan Hutan Lindung Sungai Wain yang ada di bagian utara Kota Minyak itu.

Kabupaten Paser memiliki Cagar Alam Gunung Lumut, daerah karst di Pegunungan Meratus yang berbatasan dengan Kalimantan Selatan.

Sebab itu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat peduli dengan potensi-potensi pariwisata di Kalimantan, sambung Faried.

Wisata yang mengunjungi flora dan fauna (tumbuhan dan hewan) juga tengah dikembangkan kementerian pariwisata, terutama di daerah-daerah yang mempunyai keunikan tersebut.

"Kami punya hutan hujan tropis dataran rendah yang berusia 123 juta tahun, yaitu Hutan Lindung Sungai Wain," kata Kepala Dinas Pemuda, olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Balikpapan, Dortje Marpaung,

Hutan Lindung Sungai Wain atau disingkat HLSW memiliki anekaragaman hayati luar biasa. Hutan yang sudah menjadi hutan lindung sejak Indonesia masih dijajah Belanda memiliki tumbuhan dan satwa langka.

Ada pohon ulin, berbagai jenis meranti (Dipterocarpacea), anggrek, tumbuhan unik seperti kantong semar, lalu satwa seperti orangutan (Pongo pygmaeus), termasuk juga beruang madu (Helarctos malayanus), papar Dortje.

Beruang madu adalah maskot Kota Balikpapan, adalah jenis beruang terkecil dari 8 jenis beruang di seluruh dunia. Tinggi beruang dewasa yang berusia 3-4 tahun hanya 140 cm.

Dinamakan beruang madu karena makanan favoritnya adalah madu dan larva lebah.

HLSW memiliki luas 10.025 hektare. Hutan lindung ini hanya 15 km dari pusat Kota Balikpapan. Jadi satu-satunya hutan yang berada di tengah kota, kata Dortje. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011