Sangata (ANTARA News Kaltim) - Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kutai Timur, Sahril, meminta Ketua DPRD Kutim Harti untuk legowo meletakkan jabatannya.
"Sebagai sesama kader Partai Demokrat, dia kita sarankan supaya legowo turun dari jabatannya sebagai ketua DPRD dan menjadi anggota biasa," kata Sahril di Sangata, Kutai Timur, Jumat.
Menurut Sahril yang juga Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kutai Timur, secara pribadi dirinya juga telah meminta Harti agar ikhlas lengser mengingat kondisi kesehatannya sampai sekarang belum ada tanda-tanda membaik.
"Fraksi Demokrat di DPRD ataupun DPC Partai Demokrat tidak bermaksud melakukan Penggantian Antarwaktu (PAW) terhadap Harti, namun hanya diminta turun secara ikhlas sebagai ketua dan menjadi anggota biasa," kata Sahril di ruang kerjanya.
Hal itu, katanya, agar Harti fokus melakukan pengobatan kesehatannya yang tidak kunjung membaik, selama berbulan-bulan sehingga mengganggu konsentrasi tugas-tugas sebagai ketua DPRD
Sahril menambahkan, usulan agar Harti legowo tersebut, juga untuk menyikapi dan menaggapi aspirasi sejumlah elemen yang menyoroti kinerja lembaga DPRD.
"Kinerja lembaga DPRD selalu disoroti rakyat, karena Ketua DPRD mengalami sakit permanen `stroke`, akibatnya tidak maksimal didalam menjalankan tugasnya," ujarnya.
Ditambahkan Sahril, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kutai Timur sudah menerbitkan surat untuk diberikan kepada Harti agar legowo menyerahkan jabatannya.
"DPC Partai Demokrat sudah menerbitkan surat keputusan (SK) tetapi apakah sudah disampaikan atau tidak, saya belum tahu," katanya.
Sebelumnya Ketua Fraksi Demokrat H.Agus Aras dan Ketua DPC Partai Demokrat Alfian Aswad mengatakan sudah mengirim surat ke DPP terkait kondisi Ketua DPRD Harti.
"Fraksi sudah mengirim surat dan saat ini sudah di tangan DPP Partai Demokrat, kita tinggal menunggu keputusan DPP," kata Agus Aras.
Sementara itu, Ketua DPRD Harti yang dihubungi melalui telepon genggamnya tidak menjawab, begitu juga pesan singkat (SMS) tidak dijawab.
Namun, sebelumnya, Harti mengatakan tidak keberatan jika dirinya digantikan menjadi Ketua DPRD.
"Saya pasrah dan tidak keberatan kalau itu memang kehendak Partai dan fraksi Demokrat ingin menggantikan saya," kata Harti. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Sebagai sesama kader Partai Demokrat, dia kita sarankan supaya legowo turun dari jabatannya sebagai ketua DPRD dan menjadi anggota biasa," kata Sahril di Sangata, Kutai Timur, Jumat.
Menurut Sahril yang juga Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kutai Timur, secara pribadi dirinya juga telah meminta Harti agar ikhlas lengser mengingat kondisi kesehatannya sampai sekarang belum ada tanda-tanda membaik.
"Fraksi Demokrat di DPRD ataupun DPC Partai Demokrat tidak bermaksud melakukan Penggantian Antarwaktu (PAW) terhadap Harti, namun hanya diminta turun secara ikhlas sebagai ketua dan menjadi anggota biasa," kata Sahril di ruang kerjanya.
Hal itu, katanya, agar Harti fokus melakukan pengobatan kesehatannya yang tidak kunjung membaik, selama berbulan-bulan sehingga mengganggu konsentrasi tugas-tugas sebagai ketua DPRD
Sahril menambahkan, usulan agar Harti legowo tersebut, juga untuk menyikapi dan menaggapi aspirasi sejumlah elemen yang menyoroti kinerja lembaga DPRD.
"Kinerja lembaga DPRD selalu disoroti rakyat, karena Ketua DPRD mengalami sakit permanen `stroke`, akibatnya tidak maksimal didalam menjalankan tugasnya," ujarnya.
Ditambahkan Sahril, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kutai Timur sudah menerbitkan surat untuk diberikan kepada Harti agar legowo menyerahkan jabatannya.
"DPC Partai Demokrat sudah menerbitkan surat keputusan (SK) tetapi apakah sudah disampaikan atau tidak, saya belum tahu," katanya.
Sebelumnya Ketua Fraksi Demokrat H.Agus Aras dan Ketua DPC Partai Demokrat Alfian Aswad mengatakan sudah mengirim surat ke DPP terkait kondisi Ketua DPRD Harti.
"Fraksi sudah mengirim surat dan saat ini sudah di tangan DPP Partai Demokrat, kita tinggal menunggu keputusan DPP," kata Agus Aras.
Sementara itu, Ketua DPRD Harti yang dihubungi melalui telepon genggamnya tidak menjawab, begitu juga pesan singkat (SMS) tidak dijawab.
Namun, sebelumnya, Harti mengatakan tidak keberatan jika dirinya digantikan menjadi Ketua DPRD.
"Saya pasrah dan tidak keberatan kalau itu memang kehendak Partai dan fraksi Demokrat ingin menggantikan saya," kata Harti. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011