Tanjung Redeb (ANTARA News kaltim) - Bupati Berau Drs H Makmur HAPK MM menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) cabang setempat yang telah memenuhi kebutuhan listrik di Kecamatan Talisayan selama 24 jam, yang sebelumnya hanya beroperasi selama 12 jam.
"Alhamdulillah masyarakat Talisayan yang cukup jauh itu dapat dilayani PLN. Energi listrik kini menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, baik untuk kebutuhan sandang maupun pangan," Kata Bupati Makmur pada peringatan Hari Listrik Nasional ke-66 di halaman Kantor PLN Berau, Kamis.
Selain Bupati yang hadir, acara tersebut juga dihadiri jajaran direksi dan karyawan PT PLN dan Wabup Ir H Achmad Rifai.
Bupati mengatakan, keberadaan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Lati yang saat ini berkapasitas 14 MW sangat membantu peran PLN menyuplay energi listrik ke rumah puluhan ribu pelanggan di "Bumi Batiwakal" itu
"Bukan hanya terhadap pelanggan kecamatan terdekat, kecamatan yang jauh dari Tanjung Redeb pun juga terlayani. Bahkan tidak hanya warga Kabupaten Berau, warga Bulungan, Tanah Tidung, Malinau dan Nunukan pun juga terlayani," ujarnya.
Kabupaten Berau tercatat sebagai daerah yang pertama kali memiliki PLTU di Indonesia bagian timur. Bupati mengakui, meski PLTU masih membutuhkan penigkatan kuantitas dan kualitas namun keberadaan PLTU itu sangat membantu mencukupi kebutuhan masyarakat.
Namun diakuinya juga, ketika terjadi gangguan listrik, Pemkab juga terkena imbasnya. Pasalnya, tidak sedikit pelanggan yang mempertanyakan mengapa terjadi pemadaman listrik.
Bersamaan dengan peringatan hari listrik sedunia ini, yang ditandai dengan penggantian KWH (meteran listrik.red) lama dengan KWH model baru, yakni dengan sistem voucer isi ulang, sehingga diharapkan pelayanan PLN kepada semua pelanggan semakin baik.
Sementara itu, Manajer PT PLN Cabang Berau Fransis Al Zauhari usai acara peringatan mengungkapkan, saat ini usia PLN Cabang Berau berusia 30 Tahun, dengan bertambahnya usia tersebut PLN akan terus berusaha terus meningkatkan kualitas pelayanan semaksimal mungkin.
Jumlah pelanggan PLN mencapai sekitar 54 ribu yang tersebar di lima Kabupaten, Berau, Bulungan, Malinau, tanah Tidung dan Nunukan. "Saat ini tidak ada daftar tunggu, semua sudah terlayani, sejak PLTU lati ditingkatkan berkapasitas 14 MW," ujar nya.
Berkaitan dengan Hari Listrik Nasional itu, pihak PLN juga melakukan penggatian KWH yang baru terhadap KWH yang berusia di atas 20 tahun, khususnya pada fasilitas umum.
"Tidak semua KWH kami ganti, khusus KWH milik pelangan yang berusia 20 Tahun. Kalau pelanggan yang baru semua pakai KWH sistem voucer," katanya.
Francis optimistis masyarakat yang ada di Berau dapat terlayani, termasuk masyarakat yang berdomisili di pedalaman. Pasalnya, PLN ke depan akan memiliki energi listrik sekitar 30 MW, karena PLTU Teluk Bayur yang sedang proses pembangunan itu mempunyai kapasitas 2x7 MW, PLTU Bulungan 2x7 MW, Malinau 2X7 MW, Nunukan 2X7 dan PLTG nya berkapasitas 12 MW.
"Kalau semua sudah beroperasi, saya yakin semua pelanggan yang ada di wilayah utara Kaltim dapat menikmati listrik," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Alhamdulillah masyarakat Talisayan yang cukup jauh itu dapat dilayani PLN. Energi listrik kini menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, baik untuk kebutuhan sandang maupun pangan," Kata Bupati Makmur pada peringatan Hari Listrik Nasional ke-66 di halaman Kantor PLN Berau, Kamis.
Selain Bupati yang hadir, acara tersebut juga dihadiri jajaran direksi dan karyawan PT PLN dan Wabup Ir H Achmad Rifai.
Bupati mengatakan, keberadaan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Lati yang saat ini berkapasitas 14 MW sangat membantu peran PLN menyuplay energi listrik ke rumah puluhan ribu pelanggan di "Bumi Batiwakal" itu
"Bukan hanya terhadap pelanggan kecamatan terdekat, kecamatan yang jauh dari Tanjung Redeb pun juga terlayani. Bahkan tidak hanya warga Kabupaten Berau, warga Bulungan, Tanah Tidung, Malinau dan Nunukan pun juga terlayani," ujarnya.
Kabupaten Berau tercatat sebagai daerah yang pertama kali memiliki PLTU di Indonesia bagian timur. Bupati mengakui, meski PLTU masih membutuhkan penigkatan kuantitas dan kualitas namun keberadaan PLTU itu sangat membantu mencukupi kebutuhan masyarakat.
Namun diakuinya juga, ketika terjadi gangguan listrik, Pemkab juga terkena imbasnya. Pasalnya, tidak sedikit pelanggan yang mempertanyakan mengapa terjadi pemadaman listrik.
Bersamaan dengan peringatan hari listrik sedunia ini, yang ditandai dengan penggantian KWH (meteran listrik.red) lama dengan KWH model baru, yakni dengan sistem voucer isi ulang, sehingga diharapkan pelayanan PLN kepada semua pelanggan semakin baik.
Sementara itu, Manajer PT PLN Cabang Berau Fransis Al Zauhari usai acara peringatan mengungkapkan, saat ini usia PLN Cabang Berau berusia 30 Tahun, dengan bertambahnya usia tersebut PLN akan terus berusaha terus meningkatkan kualitas pelayanan semaksimal mungkin.
Jumlah pelanggan PLN mencapai sekitar 54 ribu yang tersebar di lima Kabupaten, Berau, Bulungan, Malinau, tanah Tidung dan Nunukan. "Saat ini tidak ada daftar tunggu, semua sudah terlayani, sejak PLTU lati ditingkatkan berkapasitas 14 MW," ujar nya.
Berkaitan dengan Hari Listrik Nasional itu, pihak PLN juga melakukan penggatian KWH yang baru terhadap KWH yang berusia di atas 20 tahun, khususnya pada fasilitas umum.
"Tidak semua KWH kami ganti, khusus KWH milik pelangan yang berusia 20 Tahun. Kalau pelanggan yang baru semua pakai KWH sistem voucer," katanya.
Francis optimistis masyarakat yang ada di Berau dapat terlayani, termasuk masyarakat yang berdomisili di pedalaman. Pasalnya, PLN ke depan akan memiliki energi listrik sekitar 30 MW, karena PLTU Teluk Bayur yang sedang proses pembangunan itu mempunyai kapasitas 2x7 MW, PLTU Bulungan 2x7 MW, Malinau 2X7 MW, Nunukan 2X7 dan PLTG nya berkapasitas 12 MW.
"Kalau semua sudah beroperasi, saya yakin semua pelanggan yang ada di wilayah utara Kaltim dapat menikmati listrik," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011