Penajam (Antaranews Kaltim) - Jembatan antardesa/kelurahan di wilayah Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang rusak diterjang banjir segera dibangun menggunakan dana program tanggung jawab sosial perusahaan.

"Jembatan kayu sepanjang 12 meter di Kelurahan Riko yang rusak akibat banjir, disepakati akan dibangun dibantu tiga perusahaan perkebunan yang beroperasi di wilayah itu," kata Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara Nicko Herlambang di Penajam, Kamis.

Jembatan yang membentang di atas Sungai Riko tersebut akses satu-satunya masyarakat sekitar untuk menuju perkebunan sawit milik mereka, namun jembatan itu rusak diterjang banjir besar yang terjadi pada Maret 2018.

Sebelumnya warga RT 04 Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam mengancam tidak akan menggunakan hak pilihnya (golput) pada pemilihan kepala daerah serentak 2018, karena keluhan terhadap perbaikan jembatan itu tidak mendapat respon Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Lebih kurang 200 warga RT 04 sepakat tidak akan mencoblos pada pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018, jika keluhan masyarakat terkait perbaikan jembatan belum juga ditanggapi pemerintah kabupaten," kata Ketua RT 04 Kelurahan Riko Abdul Malik.

Kondisi jembatan cukup mengancam keselamatan pengendara kendaraan yang melintas, warga atau pengendara jika tidak berhati-hati bisa terjatuh atau terperosok ke sungai dengan kedalaman 4 meter tersebut.

Awalnya jembatan antardesa/kelurahan di wilayah Kelurahan Riko itu menurut Nicko Herlambang, akan dibangun ulang dengan menggunakan dana tanggap darurat bencana.

Namun diputuskan pembangunan jembatan tersebut dibantu melalui dana program tanggung jawab sosial perusahaan PT Alam Permai Makmur Raya (APMR), PT Wulandari Bangun Laksana (WBL), serta PT Belantara Subur yang beroperasi di wilayah itu.

Mulai dari material kayu dan biaya operasional alat berat Unit Pelaksana Tugas Pekerjaan Umum (UPT-PU) Kecamatan Penajam lanjut Nicko Herlambang, menjadi tanggung jawab ketiga perusahaan tersebut.

Pembangunan jembatan antardesa/kelurahan di wilayah Kelurahan Riko itu ditargetkan rampung dan dapat digunakan warga sebagai akses transportasi mengangkut hasil perkebunan selama 20 hari ke depan.

Panjang jembatan yang akan dibangun ulang oleh masyarakat dibantu perusahaan tersebut tambah Nicko Herlambang, sekitar antara 14 hingga 15 meter dengan lebar lebih kurang 3 meter.(*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018