Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Sampai hari kelima peristiwa tumpahan minyak mentah di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, kondisi perairan teluk sudah mulai terlihat bersih kembali setelah dilakukan pembersihan besar-besaran.
Dari pantauan di lapangan, Kamis, perairan di depan Pelabuhan Semayang Balikpapan tampak kembali hijau cerah dan tidak ada lagi terlihat noktah-noktah hitam minyak.
"Kami mengerahkan tidak kurang dari seribu orang dan masih dibantu relawan masyarakat, adik-adik mahasiswa, kawan-kawan komunitas, serta para aktivis lingkungan," kata Regional Manager Communication and CSR Kalimantan PT Pertamina (Persero) Yudi Nugraha.
Menurut Yudi, Pertamina menurunkan sebanyak 15 kapal dan membagi wilayah tumpahan minyak menjadi empat zona, dengan menurunkan satu tim untuk setiap zonanya.
Zona pertama mencakup area Jetty 1 Pertamina hingga kawasan Kampung Baru, zona dua mencakup area rede atau kolam Pelabuhan Semayang, kemudian zona tiga meliputi kawasan Pantai Monpera, dan zona empat laut di sekitar Teluk Balikpapan.
Pemulihan sisa ceceran minyak di Jetty 1 dilakukan menggunakan "vacuum truck" dan dilengkapi dengan "oil boom" dan "oil spill dispersant" (OSD).
Pemulihan sisa minyak di Kampung Atas Air dan Kampung Baru dilakukan dengan menyedotnya menggunakan vacuum truck dibantu dengan penggunaan "oil absorbant".
Dari pantai di Pelabuhan Semayang di teluk hingga Plaza Balikpapan di tepi Selat Makassar digunakan vacuum truck. Kemudian sisa ceceran yang masih ditemukan di Penajam, di tepi selatan Teluk Balikpapan, diatasi dengan penyemprotan OSD.
"Untuk pemulihan perairan di lepas pantai, kami menggunakan oil skimmer dan tug boat," lanjut Yudi.
Oil skimmer digunakan untuk menyedot minyak setelah sebelumnya dilokalisasi dengan oil boom dan disemprot dengan dispersant.
Di sisi lain, dengan cara manual, warga Kampung Atas Air Margasari, Balikpapan, juga berhasil mengumpulkan ribuan liter minyak dan segera diangkut oleh tim pembersih Pertamina untuk diolah sebagai limbah B3.
"Kami melakukan pembersihan sejak Senin (2/4) sore, setelah pernyataan darurat tumpahan minyak oleh pemkot," kata Lurah Margasari, Ride.
Ada 16 RT di wilayah Margasari yang terdampak dan semua mengirim warga untuk bergotong royong membersihkan ceceran tumpahan minyak.
Ride menambahkan, warga bahkan sekalian memunguti sampah plastik yang ada di pantai di bawah rumah-rumah mereka.
"Tapi harus ditampung di bak khusus karena juga tercemar minyak," katanya.
Posko Kesehatan
Sementara itu, guna mengantisipasi keluhan kesehatan yang dialami warga, Pertamina bekerja sama dengan Rumah Sakit Pertamina Balikpapan membuka Posko kesehatan di Kampung Baru Ulu dan Kampung Atas Air, serta menyiapkan tim kesehatan jika dibutuhkan pengecekan kesehatan di lokasi lain.
"Posko ini melayani pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat secara gratis bagi masyarakat," kata Yudi.
Di pantai yang menghadap Selat Makassar, ratusan masyarakat dari berbagai elemen turun bergerak. Dengan gayung dan ember mereka mengambil minyak kental dari lautan.
"Kami memanggil semua komunitas, kawan mahasiswa, aktivis, untuk bergotong royong membersihkan pantai dan laut kita," kata aktivis dari Forum Penyelamat Teluk Balikpapan (FPTB) Husein Suwarno.
Bahkan, Polda Kaltim juga mengerahkan ratusan personel untuk turut serta dalam aksi bersih pantai tersebut.
Turut membantu Pertamina dalam bersih-bersih di perairan adalah Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Pertamina EP Asset V, Chevron, dan Petrosea.
Masing-masing menurunkan kapal, seperti PHM yang mengerahkan kapal serba guna Forissa 811 dan Transko Celebes lengkap dengan krunya.
Selain itu, masing-masing juga menyumbangkan bahan-bahan kimia pembersih seperti OSD dan absorbent, juga menyediakan oil boom dan oil skimmer. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Dari pantauan di lapangan, Kamis, perairan di depan Pelabuhan Semayang Balikpapan tampak kembali hijau cerah dan tidak ada lagi terlihat noktah-noktah hitam minyak.
"Kami mengerahkan tidak kurang dari seribu orang dan masih dibantu relawan masyarakat, adik-adik mahasiswa, kawan-kawan komunitas, serta para aktivis lingkungan," kata Regional Manager Communication and CSR Kalimantan PT Pertamina (Persero) Yudi Nugraha.
Menurut Yudi, Pertamina menurunkan sebanyak 15 kapal dan membagi wilayah tumpahan minyak menjadi empat zona, dengan menurunkan satu tim untuk setiap zonanya.
Zona pertama mencakup area Jetty 1 Pertamina hingga kawasan Kampung Baru, zona dua mencakup area rede atau kolam Pelabuhan Semayang, kemudian zona tiga meliputi kawasan Pantai Monpera, dan zona empat laut di sekitar Teluk Balikpapan.
Pemulihan sisa ceceran minyak di Jetty 1 dilakukan menggunakan "vacuum truck" dan dilengkapi dengan "oil boom" dan "oil spill dispersant" (OSD).
Pemulihan sisa minyak di Kampung Atas Air dan Kampung Baru dilakukan dengan menyedotnya menggunakan vacuum truck dibantu dengan penggunaan "oil absorbant".
Dari pantai di Pelabuhan Semayang di teluk hingga Plaza Balikpapan di tepi Selat Makassar digunakan vacuum truck. Kemudian sisa ceceran yang masih ditemukan di Penajam, di tepi selatan Teluk Balikpapan, diatasi dengan penyemprotan OSD.
"Untuk pemulihan perairan di lepas pantai, kami menggunakan oil skimmer dan tug boat," lanjut Yudi.
Oil skimmer digunakan untuk menyedot minyak setelah sebelumnya dilokalisasi dengan oil boom dan disemprot dengan dispersant.
Di sisi lain, dengan cara manual, warga Kampung Atas Air Margasari, Balikpapan, juga berhasil mengumpulkan ribuan liter minyak dan segera diangkut oleh tim pembersih Pertamina untuk diolah sebagai limbah B3.
"Kami melakukan pembersihan sejak Senin (2/4) sore, setelah pernyataan darurat tumpahan minyak oleh pemkot," kata Lurah Margasari, Ride.
Ada 16 RT di wilayah Margasari yang terdampak dan semua mengirim warga untuk bergotong royong membersihkan ceceran tumpahan minyak.
Ride menambahkan, warga bahkan sekalian memunguti sampah plastik yang ada di pantai di bawah rumah-rumah mereka.
"Tapi harus ditampung di bak khusus karena juga tercemar minyak," katanya.
Posko Kesehatan
Sementara itu, guna mengantisipasi keluhan kesehatan yang dialami warga, Pertamina bekerja sama dengan Rumah Sakit Pertamina Balikpapan membuka Posko kesehatan di Kampung Baru Ulu dan Kampung Atas Air, serta menyiapkan tim kesehatan jika dibutuhkan pengecekan kesehatan di lokasi lain.
"Posko ini melayani pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat secara gratis bagi masyarakat," kata Yudi.
Di pantai yang menghadap Selat Makassar, ratusan masyarakat dari berbagai elemen turun bergerak. Dengan gayung dan ember mereka mengambil minyak kental dari lautan.
"Kami memanggil semua komunitas, kawan mahasiswa, aktivis, untuk bergotong royong membersihkan pantai dan laut kita," kata aktivis dari Forum Penyelamat Teluk Balikpapan (FPTB) Husein Suwarno.
Bahkan, Polda Kaltim juga mengerahkan ratusan personel untuk turut serta dalam aksi bersih pantai tersebut.
Turut membantu Pertamina dalam bersih-bersih di perairan adalah Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Pertamina EP Asset V, Chevron, dan Petrosea.
Masing-masing menurunkan kapal, seperti PHM yang mengerahkan kapal serba guna Forissa 811 dan Transko Celebes lengkap dengan krunya.
Selain itu, masing-masing juga menyumbangkan bahan-bahan kimia pembersih seperti OSD dan absorbent, juga menyediakan oil boom dan oil skimmer. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018