Penajam (Antaranews Kaltim) - Warga RT 04 Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengancam tidak akan menggunakan hak pilih (golput) pada pemilihan kepala daerah serentak 2018, karena merasa kurangnya perhatian pemerintah kabupaten.

"Kami berencana untuk memilih golput pada pemilihan kepala daerah (pilkada) bukan tidak beralasan," tegas Ketua RT 04 Kelurahan Riko Abdul Malik, ketika ditemui Antara di Penajam, Rabu.

Sampai saat ini keluhan warga terhadap perbaikan jembatan antardesa/kelurahan di wilayah Kelurahan Riko yang rusak diterjang banjir pada Kamis (22/3) tidak mendapat respon dari Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dari pantauan Antara di lapangan, jembatan antardesa/kelurahan di wilayah Kelurahan Riko tersebut hanya berupa tumpukan kayu berbentuk bulat yang dpasang warga agar dapat dilalui kendaraan roda dua.

Kondisi jembatan cukup mengancam keselamatan pengandara kendaraan yang melintas di jembatan antardesa/kelurahan sepanjang 12 meter itu.

Warga atau pengendara kendaraan harus berhati-hati, jika tidak berhati-hati bisa terjatuh atau terperosok ke sungai dengan kedalaman sekitar 4 meter tersebut.

Jembatan tersebut lanjut Abdul Malik, merupakan akses satu-satunya transpotrasi bagi warga RT 04 Kelurahan Riko, terutama menuju lahan perkebunan dan pertanian.

Rusaknya jembatan antardesa/kelurahan di Kelurahan Riko itu mengakibatkan buah sawit hasil panen warga busuk dan tidak bisa dijual, karena buah sawit tidak bisa diangkut keluar dari kebun.

Warga RT 04 Kelurahan Riko tidak menuntut dibuatkan jembatan secara permanen, namun berharap Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara memperbaiki untuk sementara, minimal bisa dilalui kendaraan roda empat.

Selama ini tambah Abdul Malik, telah mendukung pemerintah kabupaten sehingga wajar meminta perhatian terhadap kondisi daerahnya setelah terjadinya banjir.

"Lebih kurang 200 warga di RT 04 sepakat tidak akan mencoblos pada plilkada yang akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018, jika keluhan warga terkait perbaikan jembatan belum juga ditanggapi pemerintah kabupaten," katanya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018