Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Asuransi kesehatan (Askes) bekerjasama dengan RSUD A Wahab Sjahranie untuk menyelenggarakan pemeriksaan pap smear bagi pegawai negeri sipil (PNS) wanita atau istri PNS yang telah berkeluarga dan pernah melahirkan dan berumur minimal 30 tahun ke atas.
"Pap smear ini ditujukan khusus PNS wanita dan istri PNS yang telah berkeluarga dan pernah melahirkan, telah berusia 30 tahun, ini merupakan kerjasama PT Askes dan RSUD AW Sjahranie Samarinda," kata paramedis yang menangani proses pap smear, Ida didampingi Diah, di Samarinda, Selasa.
Tes pap smear salah satu cara untuk mendeteksi terjadinya perubahan sel mulut rahim (serviks) menjadi sel ganas.
Ida menuturkan hasil pemeriksaan pap smear akan diketahui pekan berikutnya, pemeriksaan sel serviks ini dipimpin oleh dr Eko Nugroho R Spesalis Patologi.
Para peserta pap smear akan mengetahui kwalitas sediaan dengan penjelasan memuaskan untuk evolusi, kategori umum dalam batas normal dan diagnosis deskritif.
Diagnosis deskritif ini ada tiga yakni normal smear, kadang non spesifik, fungal atau haemovinal atau trichononas vagina infection, terang Ida.
Mereka yang mengalami diagnosis pertama maka disarankan melakukan pemeriksaan ulang setahun sekali, diagnosis kedua disarankan pemeriksaan ulang enam bulan sekali, dan jika mengalami diagnosis ketiga maka dalam tiga bulan harus melakukan pap smear lagi.
Peserta pap smear usai menjalani pengambilan cairan mulut rahim untuk pemeriksaan sitologi, maka akan mengalami flek dan selama dua hari tidak boleh melakukan hubungan suami istri.
Sebelum melakukan pap smear peserta dipersyaratkan tiga hari sebelumnya puasa tidak berhubungan suami istri, tidak memakai sabun anti septik dan tidak sedang mentruasi.
Hasil penelitian mereka yang banyak melahirkan mempunyai resiko terkena kanker serviks. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Pap smear ini ditujukan khusus PNS wanita dan istri PNS yang telah berkeluarga dan pernah melahirkan, telah berusia 30 tahun, ini merupakan kerjasama PT Askes dan RSUD AW Sjahranie Samarinda," kata paramedis yang menangani proses pap smear, Ida didampingi Diah, di Samarinda, Selasa.
Tes pap smear salah satu cara untuk mendeteksi terjadinya perubahan sel mulut rahim (serviks) menjadi sel ganas.
Ida menuturkan hasil pemeriksaan pap smear akan diketahui pekan berikutnya, pemeriksaan sel serviks ini dipimpin oleh dr Eko Nugroho R Spesalis Patologi.
Para peserta pap smear akan mengetahui kwalitas sediaan dengan penjelasan memuaskan untuk evolusi, kategori umum dalam batas normal dan diagnosis deskritif.
Diagnosis deskritif ini ada tiga yakni normal smear, kadang non spesifik, fungal atau haemovinal atau trichononas vagina infection, terang Ida.
Mereka yang mengalami diagnosis pertama maka disarankan melakukan pemeriksaan ulang setahun sekali, diagnosis kedua disarankan pemeriksaan ulang enam bulan sekali, dan jika mengalami diagnosis ketiga maka dalam tiga bulan harus melakukan pap smear lagi.
Peserta pap smear usai menjalani pengambilan cairan mulut rahim untuk pemeriksaan sitologi, maka akan mengalami flek dan selama dua hari tidak boleh melakukan hubungan suami istri.
Sebelum melakukan pap smear peserta dipersyaratkan tiga hari sebelumnya puasa tidak berhubungan suami istri, tidak memakai sabun anti septik dan tidak sedang mentruasi.
Hasil penelitian mereka yang banyak melahirkan mempunyai resiko terkena kanker serviks. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011