Tana Paser (Antaranews Kaltim) - Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi meresmikan progam Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di kawasan konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Lati Petangis, Rabu (7/3).
 
Peresmian itu dihadiri Wakil Bupati Paser Mardikansyah, Kepala Bappeda I Gusti Putu Suantara dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).

Program Pamsimas ini diberikan kepada 11 desa yang tersebar di 10 kecamatan dengan sumber pendanaan dari APBN dan APBD Kabupaten Paser.

"Pada tahun 2017 program Pamsimas dilaksanakan di 11 desa, terdiri dari delapan desa dengan pendanaan APBN senilai nilai Rp245 juta per desa dan tiga desa melalui pendanaan APBD Paser dengan nilai Rp350 juta per desa," kata bupati.

Ia menjelaskan bahwa Pamsimas merupakan salah satu program nasional untuk meningkatkan fasilitas air minum dan sanitasi yang layak bagi penduduk yang tinggal di perdesaan.

"Dalam pelaksanaannya perlu kerja sama dan sinergi dengan para pemangku kepentingan, sehingga seluruh tahapan kegiatan Pamsimas mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi dapat berjalan dengan baik," jelas Yusriansyah.

Program Pamsimas ini berorientasi pada pemberdayaan masyarakat melalui keterlibatan dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat agar mampu secara mandiri meningkatkan pelayanan akses air minum dan sanitasi secara berkelanjutan.

Yusriansyah menambahkan, Kabupaten Paser merupakan salah satu daerah yang berperan dalam program Pamsimas III dengan periode 2016-2019.

"Pelaksanaan program Pamsimas tahun ini telah berjalan dengan sangat baik dan saya selaku bupati memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak, baik instansi teknis terkait, kepala desa, Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM), dan satuan pelaksana serta fasilitator pendamping yang telah bekerja sama melaksanakan pembangunan," ujar Yusriansyah.

Yusriansyah berharap agar sarana penyediaan air minum dan sanitasi yang telah dibangun dapat dirawat serta dijaga oleh masyarakat sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan.

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Paser M. Fauzy mengatakan, sumber pendanaan program Pamsimas itu merupakan kolaborasi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dari APBN dan APBD sebesar 70 persen, APBDes sebesar 10 persen, dan kontribusi masyarakat berupa upah tenaga kerja sebesar 16 persen dan uang tunai sebesar 4 persen.

"Pendanaan program Pamsimas bersumber dari BLM regular APBN sebesar Rp1,96 miliar untuk delapan desa sasaran dan yang bersumber dari Bantuan Langsung (BLM) Pamsimas regular APBD sebesar Rp1,08 miliar untuk tiga desa sasaran," katanya.

Pada 2018, Pemkab Paser telah mengajukan 12 desa untuk program Pamsimas yang tersebar di beberapa kecamatan dan saat ini sedang menunggu penetapan desa sasaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
.
Dari 11 desa yang menjalankan program Pamsimas pada 2017, tambah Fauzy, sebanyak delapan desa yang dananya bersumber BLM APBN telah menyelesaikan kegiatannya 100 persen. Begitupun dengandua2 desa yang dananya bersumber dari APBD kabupaten.

Adapun 1 desa yaitu Desa Muara Adang II yang sumber dananya dari BLM APBD Kabupaten tidak bisa menyelesaikan pekerjaan karena persyaratan pencairan tahap ketiga yaitu 20 persen dari total BLM tidak terserap. Hal itu dikarenakan terjadinya banjir pada akhir Nopember hingga pertengahan Desember 2017. (*/Kominfo Paser)

Pewarta: R Wartono

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018