Samarinda (Antaranews Kaltim) - Calon Gubernur Kalimantan Timur Andi Sofyan Hasdam menyatakan berduka cita atas meninggalnya calon wakil gubernur yang menjadi pasangannya di Pilkada Kaltim 2018, Nusyirwan Ismail, Selasa siang di RSUD AW Sjaharanie Samarinda.
Untuk pergantian Nusyirwan, Sofyan Hasdam menyerahkan sepenuhnya mekanismenya kepada partai pengusungnya yakni Golkar dan Nasdem.
"Kami berdua maju di pilgub diusung oleh partai, dan atas kejadian duka ini kami juga akan melaporkan kepada partai, dan apapun keputusannya kita serahkan ke partai," kata Sofyan Hasdam yang ikut mendampingi Nusyirwan sebelum menghembuskan nafas terakhir di ruang ICU Sakura RSUD AW Sjahranie Samarinda, Selasa siang.
Meski baru dekat dengan Nusyirwan khususnya saat Pilkada 2018, Sofyan Hasdam mengakui bahwa Nusyirwan merupakan orang baik dan penuh dedikasi.
"Orang ini (Nusyirwan) figur yang rendah hati, cerdas dan sangat rajin, bahkan sebelum kejadian kemarin sempat saya minta beliau untuk pulang duluan, namun beliau menolak dan memilih berjuang bersama-sama pada masa kampanye," imbuh Sofyan Hasdam.
Nusyirwan Ismail dilaporkan pingsan pada Jumat (23/2) pagi saat bersama Cagub Andi Sofyan Hasdam sedang mengadakan aktivitas kampanye di wilayah Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara. Pasangan nomor urut 1 ini maju Pilkada Kaltim dengan diusung koalisi Partai Golkar dan Nasdem.
Wakil Wali Kota Samarinda yang maju cawagub itu kemudian dibawa ke RSUD AW Sjahranie Samarinda dan langsung masuk ruang ICU untuk menjalani perawatan.
Dari hasil pemeriksaan menggunakan CT Scan, tim dokter memastikan Nusyirwan Ismail mengalami pendarahan di bagian kepala atau otak yang mengakibatkan terjadinya stroke.
"Ada pembuluh darah di kepala Pak Nusyirwan yang pecah dan menyebabkan munculnya gumpalan darah. Itu kemudian menyebabkan stroke," kata Direktur RSUD AW Sjahranie dr Rachim Dinata SpS, Sabtu (24/2).
Nusyirwan Ismail meninggal dunia pada Selasa siang pukul 12.32 Wita. (*)
Baca juga: Sebelum meninggal Nusyirwan sempat jalani operasi bagian kepala
Baca juga: Hasdam-Nusyirwan Pasangan Kedua Daftar Pilgub Kaltim
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Untuk pergantian Nusyirwan, Sofyan Hasdam menyerahkan sepenuhnya mekanismenya kepada partai pengusungnya yakni Golkar dan Nasdem.
"Kami berdua maju di pilgub diusung oleh partai, dan atas kejadian duka ini kami juga akan melaporkan kepada partai, dan apapun keputusannya kita serahkan ke partai," kata Sofyan Hasdam yang ikut mendampingi Nusyirwan sebelum menghembuskan nafas terakhir di ruang ICU Sakura RSUD AW Sjahranie Samarinda, Selasa siang.
Meski baru dekat dengan Nusyirwan khususnya saat Pilkada 2018, Sofyan Hasdam mengakui bahwa Nusyirwan merupakan orang baik dan penuh dedikasi.
"Orang ini (Nusyirwan) figur yang rendah hati, cerdas dan sangat rajin, bahkan sebelum kejadian kemarin sempat saya minta beliau untuk pulang duluan, namun beliau menolak dan memilih berjuang bersama-sama pada masa kampanye," imbuh Sofyan Hasdam.
Nusyirwan Ismail dilaporkan pingsan pada Jumat (23/2) pagi saat bersama Cagub Andi Sofyan Hasdam sedang mengadakan aktivitas kampanye di wilayah Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara. Pasangan nomor urut 1 ini maju Pilkada Kaltim dengan diusung koalisi Partai Golkar dan Nasdem.
Wakil Wali Kota Samarinda yang maju cawagub itu kemudian dibawa ke RSUD AW Sjahranie Samarinda dan langsung masuk ruang ICU untuk menjalani perawatan.
Dari hasil pemeriksaan menggunakan CT Scan, tim dokter memastikan Nusyirwan Ismail mengalami pendarahan di bagian kepala atau otak yang mengakibatkan terjadinya stroke.
"Ada pembuluh darah di kepala Pak Nusyirwan yang pecah dan menyebabkan munculnya gumpalan darah. Itu kemudian menyebabkan stroke," kata Direktur RSUD AW Sjahranie dr Rachim Dinata SpS, Sabtu (24/2).
Nusyirwan Ismail meninggal dunia pada Selasa siang pukul 12.32 Wita. (*)
Baca juga: Sebelum meninggal Nusyirwan sempat jalani operasi bagian kepala
Baca juga: Hasdam-Nusyirwan Pasangan Kedua Daftar Pilgub Kaltim
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018