Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Bayi yang mengalami gizi buruk di Kelurahan Teritip, Balikpapan Timur, kini sudah dalam penanganan intensif Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan.

"Sudah ditangani dokter spesialis anak dan ahli gizi, semoga berat badannya cepat normal," kata Kepala Dinkes (Kadinkes) Balikpapan dr Balerina JPP ditemui di Balikpapan, Selasa.

Bayi tersebut ditemukan tim dari Puskesmas Teritip. Saat pertama kali diperiksa, dalam usia tujuh bulan beratnya hanya 3,1 kilogram, atau lebih kurang sama dengan berat bayi yang baru lahir.

"Mestinya bayi usia tujuh bulan itu beratnya antara 8-8,9 kilogram atau lebih kurang di sekitar itu," kata Balerina.

Setelah ditangani dokter spesialis, Puskesmas kembali memantau perkembanan anak tersebut dengan mengawasi asupan gizi yang diberikan.

Di sisi lain, Kadinkes mengungkapkan, bahwa sepanjang 2017 lampau ada 11 kasus serupa di Kota Minyak. Tahun sebelumnya 2016 ada 10 kasus. Dinkes mengatasinya dengan memaksimalkan peran Puskesmas dan Tim Penggerak PKK. Mereka memberi contoh menu seimbang dan juga langsung mengadakan acara pemberian makanan tambahan.

"Apalagi sebenarnya di Balikpapan ini gizi buruk bukan karena orangtua miskin sehingga tidak sanggup memberikan makan makanan bergizi, tapi lebih karena kesalahan dalam pola asuh anak," lanjut Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinkes Balikpapan Andi Sri Juliarty.

Pola asuh yang salah itu misalnya ibu tidak memberikan ASI Eksklusif, jarak kelahiran yang terlalu rapat, dan menu makanan yang diberikan. Pola asuh yang salah itu antara lain disebabkan karena orangtua yang memiliki pengetahuan pengasuhan yang kurang atau karena sebab-sebab lain.

Dengan hanya diberi ASI saja pun selama 6 bulan pun, yang disebut ASI Eksklusif itu sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan gizi anak.

"Karena itu kami maksimalkan Puskesmas dan bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK di kelurahan. Mereka yang melihat langsung ke masyarakat," kata Juliarty. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018