Penajam (Antaranews Kaltim) - Populasi sapi jenis "Brahman Cross" bantuan dari pemerintah pusat kepada kelompok peternak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga kini mencapai lebih kurang 1.000 ekor.
"Peningkatan populasi ternak sapi jenis Brahman Cross di Penajam Paser Utara menunjukan kemajuan positif," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Arief Murdiyatno ketika dihubungi di Penajam, Minggu.
Pertumbuhan sapi BC bantuan dari pemerintah pusat itu hingga saat ini mengalami peningkatan mencapai 75 persen.
Arief Murdiyatno menjelaskan, pemerintah pusat pada 2015 memberikan bantuan ternak sapi BC sebanyak 701 ekor dan kini populasi sapi itu mencapai sekitar 1.000 ekor.
"Tingkat kelahiran sapi jenis Brahman Cross pada tahun kedua meningkat sekitar 40 persen dibanding pada tahun pertama," tambahnya.
Pada tahun kedua, lanjut Arief, dalam satu bulan tingkat kelahiran pedet atau anak sapi BC mencapai 50 sampai 60 ekor.
Ternak sapi BC itu menngalami pertambahan yang cukup siginifikan, karena Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara mampu menekan angka kematian sapi.
Arief Murdiyatno menyatakan, angka kematian pada tahun pertama sekitar satu hingga dua ekor per bulan, pada tahun kedua dapat ditekan menjadi satu ekor per bulan.
"Tingkat kematian sapi berhasil ditekan dengan cara pemberian proteksi terhadap penyakit dan perawatan serta pengembangan pola pemeliharaan," ujarnya.
Selain itu, Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser utara juga rutin melakukan monitoring pada kelompok peternak untuk mengecek kondisi sapi ternak tersebut.
"Monitoring terus dilakukan karena pemeliharaan sapi Brahman Cross lebih sulit daripada pemeliharaan sapi pada umumnya, termasuk sapi Bali," jelasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Peningkatan populasi ternak sapi jenis Brahman Cross di Penajam Paser Utara menunjukan kemajuan positif," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Arief Murdiyatno ketika dihubungi di Penajam, Minggu.
Pertumbuhan sapi BC bantuan dari pemerintah pusat itu hingga saat ini mengalami peningkatan mencapai 75 persen.
Arief Murdiyatno menjelaskan, pemerintah pusat pada 2015 memberikan bantuan ternak sapi BC sebanyak 701 ekor dan kini populasi sapi itu mencapai sekitar 1.000 ekor.
"Tingkat kelahiran sapi jenis Brahman Cross pada tahun kedua meningkat sekitar 40 persen dibanding pada tahun pertama," tambahnya.
Pada tahun kedua, lanjut Arief, dalam satu bulan tingkat kelahiran pedet atau anak sapi BC mencapai 50 sampai 60 ekor.
Ternak sapi BC itu menngalami pertambahan yang cukup siginifikan, karena Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara mampu menekan angka kematian sapi.
Arief Murdiyatno menyatakan, angka kematian pada tahun pertama sekitar satu hingga dua ekor per bulan, pada tahun kedua dapat ditekan menjadi satu ekor per bulan.
"Tingkat kematian sapi berhasil ditekan dengan cara pemberian proteksi terhadap penyakit dan perawatan serta pengembangan pola pemeliharaan," ujarnya.
Selain itu, Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser utara juga rutin melakukan monitoring pada kelompok peternak untuk mengecek kondisi sapi ternak tersebut.
"Monitoring terus dilakukan karena pemeliharaan sapi Brahman Cross lebih sulit daripada pemeliharaan sapi pada umumnya, termasuk sapi Bali," jelasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018