Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Selisih harga beras medium yang tak jauh lagi dari beras premium sebab kenaikan beberapa pekan ini, membuat sebagian masyarakat Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, mengalihkan pilihan kepada beras kualitas terbaik atau premium.

"Memang masih ada selisih Rp20 ribu per 25 Kg. Beras premium Rp315 ribu per 25 kg, beras medium Rp295 ribu. Pembeli mau nambah Rp20 ribu itu, tapi kan sudah dapat yang terbaik," kata Yudi, pedagang besar beras di Balikpapan, Selasa.

Harga per kg beras premium Rp12.600, sementara beras medium Rp11.500 per kg.

Karena itu, kata Yudi yang pemilik UD Gunung Sari di kawasan Gunung Malang, penjualan beras premium di tempatnya justru naik. Beras kualitas itu yang didatangkannya dari Jawa Timur sebanyak 50 ton per bulan pun habis lebih cepat.

"Biasanya habis dalam 45 hari atau satu setengah bulan, sekarang 30 hari sudah habis," sambung Yudi.

Di sisi lain, Yudi mengakui sulit menjual beras kualitas medium dengan harga yang sudah ditentukan pemerintah atau Harga Eceran Tertinggi (HET) sebab modal untuk membeli beras kualitas medium itu sudah naik.

Yang bisa dilakukan ujarnya tinggal menghabiskan beras stok yang sudah terlanjur terbeli sambil menunggu pasokan baru yang sudah turun harganya.

"Kan sebentar lagi ada panen dan impor beras, harga pasti akan turun," kata Yudi.

Sementara itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Balikpapan, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian Perkebunan Perikanan dan Tanaman Pangan, Bank Indonesia, dan Polres Balikpapan terus melakukan pengamatan pasar dan peninjauan lapangan.

"Kami terus memantau pergerakan stok beras dan harga jualnya," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani. Bank Indonesia berkepentingan hal ini berkenaan dengan tugasnya menjaga nilai tukar rupiah agar tidak tergerus inflasi. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018