Samarinda (Antaranews Kaltim) - Neraca perdagangan luar negeri Provinsi Kalimantan Timur periode Januari - November 2017 mengalami surplus sebesar 13,024 miliar dolar AS, setara dengan Rp173,21 triliun.

"Surplus atau keuntungan sebanyak itu diperoleh dari hasil ekspor sebesar 15,88 miliar dolar AS, dikurangi dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk impor senilai 2,86 miliar dolar," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Muhammad Habibullah di Samarinda, Sabtu.

Perdagangan luar negeri merupakan kegiatan ekonomi yang saling menguntungkan dua pihak, karena dari keuntungan ekspor bisa digunakan sebagai tambahan dalam pembangunan, sementara dari barang yang diimpor bisa dijadikan untuk mengembangkan usaha yang dijalankan.

Berbagai komoditas yang diekspor oleh Kaltim tersebut berupa bahan bakar mineral, komoditas hasil pertanian, dan aneka barang hasil industri.

Bahan bakar mineral yang diekspor di periode itu senilai 14,7 miliar dolar, terdiri atas migas dengan nilai 3,83 miliar dolar dan bahan bakar mineral nonmigas yang di dalamnya terdapat batu bara dengan nilai 10,87 miliar dolar.

Sedangkan komoditas nonmigas selain bahan bakar mineral yang diekspor pada Januari - November 2017 antara lain lemak dan minyak hewani atau nabati senilai 543,75 juta dolar, bahan kimia anorganik dan senyawa organik senilai 242,32 juta dolar, kayu dan barang dari kayu atau arang senilai 175,22 juta dolar.

Ia menjelaskan bahwa negara tujuan ekspor migas dari Kaltim antara lain Jepang senilai 1,43 miliar dolar, Taiwan 793,19 juta dolar, Tiongkok 124,95 juta dolar, Malaysia 167,5 juta dolar, dan Singapura senilai 321,58 juta dolar.

Untuk ekspor nonmigas antara lain ke India 2,79 miliar dolar, Tiongkok 2,61 miliar dolar, Jepang 1,4 miliar dolar, Korea Selatan 1,42 miliar dolar, Malaysia 633,29 juta dolar, dan ke Taiwan 700 juta dolar.

Sementara komoditas yang diimpor dengan nilai 2,86 miliar dolar AS tersebut antara lain berupa bahan bakar mineral senilai 2,123 miliar dolar, mesin dan peralatan elektronik serta bagiannya senilai 92,33 juta dolar, reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis senilai 321,27 juta dolar.

Impor kendaraan selain yang bergerak di atas rel kereta api senilai 71,69 juta dolar, barang dari besi atau baja 42,05 juta dolar, pupuk 55,20 juta dolar, bahan peledak, produk piroteknik, korek api, paduan piroforik, preparat yang mudah terbakar 26,32 juta dolar.

Menurutnya, impor nonmigas antara lain dari Jepang senilai 113,04 juta dolar, Singapura 86,62 juta dolar, Amerika Serikat 81,73 juta dolar, Tiongkok 108,37 juta dolar, Jerman 51,45 juta dolar, Prancis 37,25 juta dolar, Australia 49,93 juta dolar, dan impor migas dari Italia senilai 15,48 juta dolar

"Sedangkan impor migas di periode Januari - November 2017 antara lain berasal dari Nigeria senilai 672,46 juta dolar, dari Azerbaijan 351,18 juta dolar, Libyan 52,56 juta dolar, Korea Selatan 279,98 juta dolar, dan dari Iran dengan nilai 25,85 juta dolar," katanya. *l(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018