Samarinda (Antaranews Kaltim) - Sekretaris Provinsi Kalimantan Timur Rusmadi Wongso secara mengejutkan memutuskan mundur dari bursa pencalonan gubernur untuk Pemilihan Kepala Daerah Kaltim 2018.
Pernyataan mundur itu disampaikan Rusmadi di hadapan para pendukung dan koleganya di Hotel Midtown Samarinda pada Kamis malam.
Beberapa saat sebelumnya, Rusmadi telah menyebarkan siaran pers soal pengunduran dirinya dari bursa pencalonan pilgub melalui akun media sosial pribadinya pada 4 Januari 2018 pukul 00.00 Wita.
Di hadapan puluhan pendukung yakni Sahabat dan Relawan "Cak Rus", Sekprov Rusmadi juga menyampaikan permohonan maaf atas keputusan mundurnya hanya beberapa hari menjelang masa pendaftaran calon.
"Harusnya keputusan ini kita diskusikan terlebih dulu dengan para sahabat dan relawan, tapi saya harus segera mengambil keputusan yang bijak. Dalam situasi dan pilihan yang serba sulit ini, kebetulan saat itu saya masih di Jakarta dalam rangka tugas kedinasan," kata Rusmadi.
Ia menuturkan bahwa pilihan untuk mundur dari pencalonan tidak lepas dari kondisi politik di Kaltim yang terus bergerak dinamis.
Menurut Rusmadi, niatnya untuk maju pilkada dilatarbelakangi dorongan dan restu dari Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, selain juga dukungan dari keluarga, kolega dan para sahabat.
Pada pertengahan 2017, Rusmadi juga sudah mendaftar sebagai bakal calon gubernur melalui PDI Perjuangan dan Partai Nasdem yang membuka penjaringan calon. Bahkan, Awang Faroek Ishak turut mendampingi Rusmadi mendaftar di kedua partai tersebut.
Belakangan, putra Awang Faroek Ishak, yakni Awang Ferdian Hidayat mempunyai peluang besar untuk diusung PDI Perjuangan maju Pilkada Kaltim.
Beralasan tidak ingin berbenturan dengan Awang Faroek yang dianggap sebagai senior sekaligus "bapaknya", Rusmadi memilih mundur dari pencalonan.
"Bagi saya, Pak Awang Faroek bukan sekadar atasan, tapi juga saya anggap sebagai orang tua saya," ucap Rusmadi.
Ia menyadari bahwa keputusan mundur dari pencalonan telah membuat para pendukungnya kecewa, namun berharap mereka tetap memberikan dukungan untuk mewujudkan "Kaltim Bermartabat" (slogan pencalonannya).
"Perjuangan untuk mewujudkan Kaltim bermartabat tidak berakhir, meskipun saya tidak menjadi gubernur," tambah Rusmadi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Pernyataan mundur itu disampaikan Rusmadi di hadapan para pendukung dan koleganya di Hotel Midtown Samarinda pada Kamis malam.
Beberapa saat sebelumnya, Rusmadi telah menyebarkan siaran pers soal pengunduran dirinya dari bursa pencalonan pilgub melalui akun media sosial pribadinya pada 4 Januari 2018 pukul 00.00 Wita.
Di hadapan puluhan pendukung yakni Sahabat dan Relawan "Cak Rus", Sekprov Rusmadi juga menyampaikan permohonan maaf atas keputusan mundurnya hanya beberapa hari menjelang masa pendaftaran calon.
"Harusnya keputusan ini kita diskusikan terlebih dulu dengan para sahabat dan relawan, tapi saya harus segera mengambil keputusan yang bijak. Dalam situasi dan pilihan yang serba sulit ini, kebetulan saat itu saya masih di Jakarta dalam rangka tugas kedinasan," kata Rusmadi.
Ia menuturkan bahwa pilihan untuk mundur dari pencalonan tidak lepas dari kondisi politik di Kaltim yang terus bergerak dinamis.
Menurut Rusmadi, niatnya untuk maju pilkada dilatarbelakangi dorongan dan restu dari Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, selain juga dukungan dari keluarga, kolega dan para sahabat.
Pada pertengahan 2017, Rusmadi juga sudah mendaftar sebagai bakal calon gubernur melalui PDI Perjuangan dan Partai Nasdem yang membuka penjaringan calon. Bahkan, Awang Faroek Ishak turut mendampingi Rusmadi mendaftar di kedua partai tersebut.
Belakangan, putra Awang Faroek Ishak, yakni Awang Ferdian Hidayat mempunyai peluang besar untuk diusung PDI Perjuangan maju Pilkada Kaltim.
Beralasan tidak ingin berbenturan dengan Awang Faroek yang dianggap sebagai senior sekaligus "bapaknya", Rusmadi memilih mundur dari pencalonan.
"Bagi saya, Pak Awang Faroek bukan sekadar atasan, tapi juga saya anggap sebagai orang tua saya," ucap Rusmadi.
Ia menyadari bahwa keputusan mundur dari pencalonan telah membuat para pendukungnya kecewa, namun berharap mereka tetap memberikan dukungan untuk mewujudkan "Kaltim Bermartabat" (slogan pencalonannya).
"Perjuangan untuk mewujudkan Kaltim bermartabat tidak berakhir, meskipun saya tidak menjadi gubernur," tambah Rusmadi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018