Penajam (Antaranews Kaltim) - Proyek pembangunan WTP (water treatment plant) atau instalasi pengolahan air bersih di Kelurahan Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terkendala minimnya anggaran daerah setempat.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara Supardi, saat dihubungi di Penajam, Selasa, mengatakan, proyek pembangunan WTP Lawe-Lawe di Kecamatan Penajam akan diperpanjang pada 2018.

"Karena keterbatasan anggaran pemerintah kabupaten, proyek instalasi pengolahan air bersih di Kelurahan Lawe-Lawe diperpanjang hingga Mei 2018," ungkapnya.

Proyek yang dibiayai melalui skema anggaran tahun jamak senilai Rp45 miliar tersebut, lanjut Supardi, kemajuan secara fisik telah mencapai 85 persen.

Namun, pengoperasian WTP itu masih terkendala pengadaan mesin yang didatangkan dari luar negeri.

Supardi mengungkapkan, dari nilai total kontrak kerja senilai Rp45 miliar, hingga kini yang baru terbayarkan sekitar 10 persen.

"Keterlambatan pembayaran itu berdampak pada pelunasan mesin yang dipesan di pabrik yang berada di luar negeri," ujarnya.

Untuk pengadaan mesin genset dan pompa WTP Lawe-Lawe yang dipesan di Jerman dan Jepang tersebut ditunda sampai tersedianya anggaran pemerintah kabupaten.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara telah mencadangkan anggaran sekitar Rp8 miliar pada APBD 2018 untuk pengadaan mesin genset dan pompa WTP Lawe-Lawe.

"Pengadaan mesin serta pembangunan pipa jaringan distribusi PDAM diperpanjang sampai Mei 2018, sebab keterlambatan pembayaran kepada pihak kontraktor," tambah Supardi.

Pembangunan WTP di Kelurahan Lawe-Lawe yang dimulai sejak 2015 tersebut, bersinergi dengan pembangunan bendungan dan pipa jaringan distribusi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Penajam Paser Utara. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017