Samarinda (ANTARA Kaltim) - Krisis keamanan yang terjadi di Palestina pasca pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait Yerusalem menjadi ibukota Israel memicu keprihatinan tidak saja umat Islam tetapi bangsa-bangsa di dunia, terlebih Indonesia termasuk Kaltim.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak meminta jajaran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltim ikut menyuarakan keprihatinan atas Palestina tersebut. Menurut dia, permasalahan Palestina bukan semata menyangkut kepentingan umat Islam tetapi kepentingan antarumat beragama dan masalah keamanan global.

"Kaltim bisa menyuarakan keprihatinan melalui FKUB terhadap krisis keamanan yang dialami Palestina," katanya saat menerima jajaran FKUB Kaltim di ruang kerjanya, Selasa (12/12).

Gubernur meminta masing-masing tokoh dan pemuka agama menyampaikan keprihatinan dan pendapatnya secara bijak terkait negara Palestina. Misalnya, perwakilan agama Budha, Hindu, Kristen, Islam dan Khong Hu Chu serta Katolik menyampaikan pendapat dan keprihatinannya sesuai pendangan agamanya.

Kalau beberapa daerah lanjut Awang, melakukan demo sebagai bentuk keprihatinan dan dukungan terhadap Palestina. Maka, Kaltim cukup menyampaikan keprihatinan melalui media elektronik baik televisi (TVRI) dan radio (RRI) maupun televisi swasta nasional.

"Pokoknya Kaltim jangan ketinggalan momen. Kita tidak perlu turun ke jalan-jalan melakukan demo tetapi menyampaikan pendapat dan keprihatinan atas krisis Palestian melalui media elektronik baik televisi maupun radio," harap Awang Faroek.

Dia menambahkan krisis Palestina harus disikapi seluruh negara dan Indonesia melalui pernyataan Presiden Joko Widodo sudah secara tegas mengkritik keputusan pemerintah Donald Trump. (Humas Prov kaltim)


Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017