Solo (ANTARA News) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan pemasangan bleketepe di depan kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo didampingi Iriana Joko Widodo dan para putra.
Pantauan di lapangan, di Solo, Selasa, Presiden Joko Widodo hanya sekitar 10 menit melakukan pemasangan bleketepe yang terbuat dari anyaman daun pohon kelapa. Terlihat Presiden beserta keluarga mengenakan busana Jawa seragam berwarna oranye.
Pada kegiatan tersebut, Presiden maupun keluarga tidak memberikan keterangan apapun dan usai memasang bleketepe tersebut rombongan keluarga kembali memasuki kediamannya.
Tidak hanya keluarga inti, pada pemasangan bleketepe tersebut presiden juga didampingi oleh keluarga besar.
Selain memasang bleketepe, presiden juga membuka selubung pisang yang dipasang di pintu depan kediaman presiden.
(ANTARA News/Bayu Prasetyo)
Sebagaimana diketahui, dalam tradisi Jawa pemasangan bleketepe dilakukan oleh keluarga yang akan menikahkan salah satu anggota keluarga. Pemasangan bleketepe dilakukan di depan rumah sang pemilik rumah.
Mengenai makna pemasangan bleketepe, Ketua Dewan Kesenian Surakarta (DKS) BRM Bambang Irawan mengatakan tradisi tersebut berawal dari Ki Ageng Tarub saat akan menikahkan putrinya.
"Saat itu rumah Ki Ageng Tarub kecil sehingga dia memasang bleketepe di sekeliling rumah dengan maksud agar rumah terlihat lebih besar," katanya.
Ia mengatakan tradisi tersebut hingga saat ini masih dilakukan sebagai tanda bahwa keluarga tersebut siap menyambut para tamu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Pantauan di lapangan, di Solo, Selasa, Presiden Joko Widodo hanya sekitar 10 menit melakukan pemasangan bleketepe yang terbuat dari anyaman daun pohon kelapa. Terlihat Presiden beserta keluarga mengenakan busana Jawa seragam berwarna oranye.
Pada kegiatan tersebut, Presiden maupun keluarga tidak memberikan keterangan apapun dan usai memasang bleketepe tersebut rombongan keluarga kembali memasuki kediamannya.
Tidak hanya keluarga inti, pada pemasangan bleketepe tersebut presiden juga didampingi oleh keluarga besar.
Selain memasang bleketepe, presiden juga membuka selubung pisang yang dipasang di pintu depan kediaman presiden.
(ANTARA News/Bayu Prasetyo)
Sebagaimana diketahui, dalam tradisi Jawa pemasangan bleketepe dilakukan oleh keluarga yang akan menikahkan salah satu anggota keluarga. Pemasangan bleketepe dilakukan di depan rumah sang pemilik rumah.
Mengenai makna pemasangan bleketepe, Ketua Dewan Kesenian Surakarta (DKS) BRM Bambang Irawan mengatakan tradisi tersebut berawal dari Ki Ageng Tarub saat akan menikahkan putrinya.
"Saat itu rumah Ki Ageng Tarub kecil sehingga dia memasang bleketepe di sekeliling rumah dengan maksud agar rumah terlihat lebih besar," katanya.
Ia mengatakan tradisi tersebut hingga saat ini masih dilakukan sebagai tanda bahwa keluarga tersebut siap menyambut para tamu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017