Balikpapan  (ANTARA News - Kaltim) - Jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Balikpapan kini mencapai 444 orang sesuai data Mei 2011.
  
"Tahun lalu jumlah penderita sudah 319 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Balikppapan, Dyah Muryani di Balikpapan, Senin.
  
Hasil pendataan pihaknya, tercatat ditemukan 125 penderita positif HIV/AIDS baru. 
  
Bahkan, yang memprihatinkan HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immuno Deficiency Syndrome) juga menular ke dua bayi dari orangtuanya.
  

"Di antaranya dua bayi yang meninggal awal bulan ini pada usia tiga bulan dan tujuh bulan yang tertular dari orantuanya," papar dia.
   
Berdasarkan data itu menyebutkan bahwa sampai Mei 2011 ini juga, sudah 55 orang meninggal dari para penderita tersebut. 
  
"Hampir seluruhnya, 95 persen, penderita adalah pria. Yang tertua 59 tahun dan termuda 20 tahun, tapi rata-rata mereka berusia muda," sambung Dyah lagi. 
  
Menurut Dyah bahwa para penderita ini terinfeksi HIV/AIDS karena hubungan seks dan penyalahgunaan Narkoba. Sedangkan yang telah meninggal karena HIV/AIDS sejak tahun 2010 hingga Mei 2011l yakni mencapai 55 orang. 
  
Pemkot Balikpapan menyediakan tiga rumah sakit yang menjadi rujukan bagi penderita HIV/AIDS yakni Rumah Sakit Umum Kanujoso Djatiwibowo (RSKD), Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB),  dan Rumah Sakit Tentara Kodam VI Mulawarman. Pemkot juga mengalokasikan dana hingga Rp300 juta untuk penanggulangan HIV/AIDS.

"Dana itu digunakan untuk program penyuluhan, penyebaran informasi seperti pembuatan poster atau stiker untuk penyadaran masyarakat bahwa HIV/AIDS itu ada di Balikpapan sehingga masyarakat harus waspada dan menjaga diri. Jangan melakukan seks bebas, apalagi narkoba," papar  drg Dyah.
 
Ia juga melanjutkan, sebab seks kebutuhan dasar manusia, maka lakukanlah seks yang aman, yaitu yang terbaik hanya dengan pasangan yang sah secara agama maupun negara, dan tidak melakukan seks pra nikah atau seks di luar pernikahan. 
   
Di luar itu, seks yang aman bisa juga dilakukan dengan penggunaan alat kontrasepsi, terutama kondom, baik bagi pria maupun wanita. Kondom melindungi dari sentuhan langsung dengan cairan tubuh yang menjadi media penularan virus HIV, seandainya salah satu dari pasangan tersebut ada yang membawa virus HIV.

"Sudah tentu, alat kontrasepsi membantu mencegah kehamilan yang tidak diinginkan yang biaya sosial dan biaya ekonominya bisa sangat mahal itu," imbuh dia.

Pewarta:

Editor : Iskandar Zulkarnaen


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011