Penajam (ANTARA Kaltim) -  Distribusi air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kepada pelanggan di sejumlah wilayah sejak beberapa hari terakhir tidak normal, bahkan tidak mengalir sama sekali.

Rahman, warga Kayu Api Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam, saat ditemui di Penajam, Senin, mengatakan, beberapa hari terakhir distribusi air bersih PDAM sering mengalir tidak normal karena kecil atau tidak lancar bahkan tersendat.

Kondisi itu membuat warga kerap kehabisan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan, sebagian warga terpaksa harus membeli air secara eceran untuk memenuhi kebutuhan harian, seperti memasak dan minum juga mencuci serta mandi.

"Air PDAM akhir-akhir ini sering tidak mengalir sehingga saya terpaksa membeli air galon untuk keperluan sehar-hari, termasuk untuk mandi," ungkap Rahman.

"Tidak lancarnya pendistribusian air bersih PDAM itu, berdampak pada aktivitas warga sehari-hari," kata Nurhayati, warga Perumahan Penajam Lestari Kilometer 1, Kecamatan Penajam.

Menurut ia, sudah empat hari terakhir distribusi air bersih PDAM ke rumahnya macet, padahal air bersih sangat penting untuk kebutuhan sehari-hari.

Warga Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam, juga mengungkapkan distribusi air bersih PDAM tidak lancar dan kerap tersendat.

"Distribusi air bersih PDAM sejak tiga hari lalu sampai sekarang debitnya kecil dan tidak lancar, bahkan kerap tidak keluar," ungkap Arabaya, salah satu warga Desa Sidorejo.

Warga sangat menyayangkan pelayanan PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara yang tidak pernah memberikan pemberitahuan apapun atas kendala pasokan air bersih ke rumah pelanggan, bahkan juga kualitas air bersih sering keruh berwarna merah, bahkan kecoklatan seperti bercampur tanah sehingga tidak layak konsumsi.

Kepala Teknis PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara Aminuddin saat dikonfirmasi terpisah menyatakan, tersendatnya distribusi air bersih ke rumah-rumah pelanggan karena PDAM melakukan pengurasan tempat penampungan di Lawe-Lawe akibat banjir pada Kamis (12/10).

Banjir tersebut juga mengakibatkan mesin panel "water treatment plant" atau instalasi pengelolaan air bersih Lawe-Lawe mati tidak bisa berfungsi, sehingga pendistribusian air bersih di wilayah Kacamatan Penajam mati total.

"Sekarang mesin panel sudah bisa berfungsi kembali, tetapi pendistribusian air bersih kepada pelanggan kami berlakukan sistem bergilir," tambah Aminuddin. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017