Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Pasukan penjaga perbatasan Indonesia-Malaysia berganti lagi. Di dermaga Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Jumat, tiba pasukan dari Kodam II Sriwijaya, Batalyon Infanteri (Yonif) 141 Aneka Yudha Jaya Prakosa (AYJP).

Pasukan dari Sumatera itu akan menjaga perbatasan bersama-sama dengan pasukan organik Kodam VI/Mulawarman, Yonif 621/Manuntung dari Barabai, Kalimantan Selatan.

Tidak kurang dari 700 personel dari kedua batalyon akan menempati pos-pos di sepanjang batas negara, yang ada di Kabupaten Mahakam Ulu-Kalimantan Timur, dan Kabupaten Malinau dan Nunukan di Kalimantan Utara. Mereka menggantikan pasukan Yonif 611 Awang Long yang selesai masa tugasnya.

Mahakam Ulu berbatasan dengan negara bagian Sarawak, Malinau dan Nunukan berbagi batas langsung dengan negara bagian Sabah. Sabah dan Sarawak adalah bagian dari Federasi Malaysia.

"Perbatasan memiliki masalah sendiri yang cukup kompleks dan memiliki kerawanan tinggi," kata Kepala Staf Kodam (Kasdam) VI Mulawarman Brigjen TNI Muhammad Nur Rahmad yang mewakili Panglima Mayjen TNI Sonhadji.

Di perbatasan yang panjangnya 1.038 km tersebut rawan terjadi penyelundupan narkoba dan minuman keras, serta penebangan kayu ilegal.

Kasdam mengingatkan prajurit agar terus menjaga kedisiplinan, profesionalisme, dan dengan naluri tempur tinggi sekaligus menghindari tindakan yang ceroboh dan lengah selama bertugas.

"Tapi kamu jangan sekali-kali sombong, arogan, dan berbuat tidak terpuji yang dapat membuat masyarakat antipati," tegasnya.

Pasukan diantar ke perbatasan oleh KRI 537 Teluk Manado yang dikomandani Mayor Laut (P) Homa Sugama. Selain bertugas menjaga keamanan, tentara di perbatasan sering juga mengemban misi sosial seperti turut membantu mengajar di sekolah atau menolong mengobati, atau mengevakuasi masyarakat yang sakit.(*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017