Tana Paser (ANTARA Kaltim) - PT Kideco Jaya Agung bekerja sama dengan PT Arjuna Cipta Kreatif dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, menggelar pelatihan Literacy Capacity Building bagi guru-guru SD dan SMP di Kecamatan Kuaro dan Muara Komam.

Pelatihan ini diikuti sebanyak 115 peserta dari 53 SD dan SMP sederajat, yang terbagi dalam tahap, yakni pelatihan di Kecamatan Kuaro pada 26-27 Agustus 2017  dan Kecamatan Muara Komam pada 16-17 September 2017.

Pengertian literasi dalam konteks program literasi sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan atau berbicara.

Keterampilan membaca sangat penting dalam kehidupan, karena pengetahuan diperoleh melalui membaca. Oleh karena itu, keterampilan ini harus dikuasai peserta didik dengan baik sejak dini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan PISA (Programme for International Students Assessment), sebuah lembaga organisasi ekonomi dan kerja sama Eropa pada 2012 terhadap 65 negara, Indonesia masih berada di peringkat 64.

"Dari penelitian itu menunjukkan bahwa kompetensi peserta didik Indonesia dalam literasi tergolong rendah, sehingga kami terpanggil untuk membenahi keadaan ini agar kompetensi peserta didik dalam literasi meningkat," kata CSR First Manager PT Kideco Jaya Agung, Suriyanto.

Suriyanto berharap melalui pelatihan literasi ini, para guru khususnya di Kecamatan Kuaro dan Muara Komam serta Kabupaten Paser pada umumnya dapat menjadi motor penggerak peningkatan kebiasaan membaca, sesuai dengan yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Gerakan Literasi Sekolah dan kemampuan literasi peserta didik menjadi lebih baik.

Dua orang pemateri yang dihadirkan pada pelatihan literasi ini adalah Sunariyati MPd dan Durrotul Yatiimah MSi. Keduanya memaparkan tiga tahap yang harus dilaksanakan untuk keberhasilan program literasi di sekolah, yakni tahap pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran.
 
Menurut Sunariyati, ada beberapa indikator keberhasilan program literasi, salah satunya adalah minimal terlaksananya kegiatan 15 menit membaca.

Program literasi sekolah, lanjutnya, harus dimasukkan dalam lesson plan agar guru tidak lupa bahwa program tersebut masuk dalam poin inti pembelajaran.
 
"Literasi tidak hanya tentang keterampilan membaca, tetapi juga keterampilan-keterampilan lainnya dalam berbahasa, yaitu menyimak, menulis dan berbicara. Keempat keterampilan berbahasa tersebut akan berkembang dengan baik, jika keterampilan membacanya telah terasah baik," jelasnya. (*)

Pewarta: R Wartono

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017