Samarinda (ANTARA Kaltim) -Â Sebanyak 253 atlet dari sepuluh kabupaten dan kota bersaing pada kejuaraan atletik se-Provinsi Kalimantan Timur di lintasan atletik Stadion Utama Palaran, Samarinda, mulai Kamis hingga Minggu (1/10).
Ketua Umum KONI Kaltim Zuhdi Yahya saat membuka kejurprov itu menegaskan bahwa ajang ini sekaligus momentum yang tepat untuk membangkitkan kembali prestasi atletik Kaltim di tingkat naaional.
Dalam beberapa tahun ini prestasi atletik Kaltim cenderung menurun, bahkan pada dua kali PON terakhir (2012 dan 2016) tidak ada raihan medali emas yang bisa direbut atlet daerah setempat.
"Atletik Kaltim pernah berjaya saat PON 2004 di Palembang, itu ada medali emasnya, PON 2008 juga. Pada PON terakhir di Jabar, atletik hanya meraih satu medali perunggu. Ini harus jadi bahan evaluasi bersama pengurus," tutur Zuhdi.
Ia meminta Pengprov Pengurus Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kaltim untuk segera berbenah dan memetakan target pada PON 2020 di Papua, mengingat atletik menjadi salah satu cabang olahraga yang potensial mengumpulkan medali karena banyaknya nomor yang dilombakan.
Bahkan, Zuhdi berharap atletik bisa menyamai prestasi cabang olahraga andalan Kaltim yakni gulat sebagai lumbung medali emas.
"Kontribusi atletik masih kurang, saya minta ini menjadi catatan bersama. Harus ada kontribusi atletik untuk bisa meraih medali emas, jangan perunggu lagi. Mulai direncanakan targetnya hari ini, sehingga PON mendatang bisa direalisasikan," ucap Zuhdi
Ketua Panitia Kejurprov Atletik Zainal Arifin menuturkan kejuaraan tahunan ini diikuti 253 atlet putra dan putri dari seluruh Pengcab PASI, meliputi Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Bontang, Kutai Barat, Penajam Paser Utara, Paser, Berau, dan Mahakam Ulu.
"Ada 14 nomor lapangan dan 26 nomor lintasan yang dilombakan, seperti lempar lembing, lempar cakram, lompat jauh, jalan cepat, lari jarak jauh, dan lain-lain," jelasnya.
Pada perlombaan hari pertama telah menyelesaikan final nomor lempar lembing yang direbut Gayus dari Kota Samarinda, disusul Abdul Rahman (Kabupaten Berau) dan Zulfi (Kabupaten Penajam Paser Utara). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Ketua Umum KONI Kaltim Zuhdi Yahya saat membuka kejurprov itu menegaskan bahwa ajang ini sekaligus momentum yang tepat untuk membangkitkan kembali prestasi atletik Kaltim di tingkat naaional.
Dalam beberapa tahun ini prestasi atletik Kaltim cenderung menurun, bahkan pada dua kali PON terakhir (2012 dan 2016) tidak ada raihan medali emas yang bisa direbut atlet daerah setempat.
"Atletik Kaltim pernah berjaya saat PON 2004 di Palembang, itu ada medali emasnya, PON 2008 juga. Pada PON terakhir di Jabar, atletik hanya meraih satu medali perunggu. Ini harus jadi bahan evaluasi bersama pengurus," tutur Zuhdi.
Ia meminta Pengprov Pengurus Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kaltim untuk segera berbenah dan memetakan target pada PON 2020 di Papua, mengingat atletik menjadi salah satu cabang olahraga yang potensial mengumpulkan medali karena banyaknya nomor yang dilombakan.
Bahkan, Zuhdi berharap atletik bisa menyamai prestasi cabang olahraga andalan Kaltim yakni gulat sebagai lumbung medali emas.
"Kontribusi atletik masih kurang, saya minta ini menjadi catatan bersama. Harus ada kontribusi atletik untuk bisa meraih medali emas, jangan perunggu lagi. Mulai direncanakan targetnya hari ini, sehingga PON mendatang bisa direalisasikan," ucap Zuhdi
Ketua Panitia Kejurprov Atletik Zainal Arifin menuturkan kejuaraan tahunan ini diikuti 253 atlet putra dan putri dari seluruh Pengcab PASI, meliputi Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Bontang, Kutai Barat, Penajam Paser Utara, Paser, Berau, dan Mahakam Ulu.
"Ada 14 nomor lapangan dan 26 nomor lintasan yang dilombakan, seperti lempar lembing, lempar cakram, lompat jauh, jalan cepat, lari jarak jauh, dan lain-lain," jelasnya.
Pada perlombaan hari pertama telah menyelesaikan final nomor lempar lembing yang direbut Gayus dari Kota Samarinda, disusul Abdul Rahman (Kabupaten Berau) dan Zulfi (Kabupaten Penajam Paser Utara). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017