Penajam (ANTARA Kaltim) -  Produksi padi di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meningkat hingga 100 persen dibanding tahun lalu, seiring hujan yang masih sering mengguyur daerah itu.

"Selama hujan masih sering mengguyur wilayah Penajam Paser Utara, panen petani di Kecamatan Babulu bisa maksimal," jelas Camat Babulu Margono ketika ditemui di Penajam, Jumat.

Ia menjelaskan, luas lahan persawahan di wilayah Babulu sekitar 7.000 hektare, yang pada musim tanam pertama dan kedua bisa tertanami padi dengan produksi sekitar 5 ton gabah kering giling (GKG) per hektare saat musim hujan.

Sampai panen kedua tahun ini, produksi petani di Kecamatan Babulu mencapai 44.500 ton GKG atau meningkat sekitar 100 persen dibanding 2016 yang hanya 22.000 ton GKG.

"Pada musim tanam ketiga lahan persawahan di wilayah Babulu sudah tertanami padi sekitar 4.000 hekatre dan akan bertambah lagi karena hujan masih sering turun," jelasnya.

Ribuan hektare lahan persawahan di Kecamatan Babulu pada periode September-Desember 2017, lanjut Margono, diperkirakan mampu menghasilkan 30.000 ton beras.

"Dengan perhitungan hasil penen itu, produksi beras di wilayah Babulu mampu menyumbang sekitar 13,15 persen kebutuhan pangan Kaltim, bahkan mengalami surplus beras," ujarnya.

Sedangkan pada 2016 saat kemarau panjang, rata-rata produktivitas petani di Kecamatan Babulu hanya 2,5 ton GKG per hektare, itupun hanya ratusan hektare lahan persawahan yang bisa ditanami karena banyak yang mengalami kekeringan.

Margono mengungkapkan, jika musim kemarau banyak lahan persawahan di wilayah Babulu mengalami kekeringan dan petani hanya mampu dua kali panen karena kesulitan mengolah lahan mereka, namum pada musim hujan petani bisa sampai tiga kali panen.

"Ribuan lahan produktif di wilayah Babulu masih terkendala pasokan air sehingga belum bisa dimaksimalkan. Harapan satu-satunya bagi petani untuk bisa mengolah sawah adalah turunnya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," tambahnya.

Pembangunan bendung gerak Sungai Talake di Kabupaten Paser menjadi harapan satu-satunya sumber air irigasi persawahan, khususnya di Kecamatan Babulu saat musim kering, karena selama ini lahan persawahan menggunakan sistem tadah hujan.(*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017