Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pencairan dana desa di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, tinggal menyisakan delapan kampung dari total 190 kampung yang ada di daerah itu, sehingga diyakini pada September ini semuanya bisa memanfaatkan dana dari APBN tersebut.

"Sampai hari ini sudah ada 182 kampung yang menerima transfer dan memanfaatkan dana desa. Kami terus melakukan pendampingan agar delapan kampung sisanya bisa terima dana desa sebelum akhir bulan ini," ujar Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar Pendamping Profesional Kabupaten Kutai Barat M Saefudin Bakri dihubungi dari Samarinda, Rabu.

Total dana desa tahap pertama yang sebesar 60 persen hasil transfer dari Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Kutai Barat kepada 182 kampung itu senilai Rp86,39 miliar dengan kisaran yang diterima per kampung antara Rp400 juta-Rp550 juta.

Menurut ia, delapan kampung tersisa bisa segera menerima transfer dana desa, karena sudah ada tiga kampung yang memasukkan proses pencairan ke Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).

Kemudian lima kampung lainnya sekarang sudah dilakukan proses penyelesaian berkas pengajuan ke BKAD dan jika administrasi bisa tuntas, maka dalam waktu dekat dari RKUD tinggal mentransfer ke Rekening Kas Kampung.

Saefudin juga terus mendampingi kampung yang telah menerima dana desa dan memanfaatkan untuk berbagai kegiatan, segera membuat laporan pertanggungjawaban penggunaannya agar bisa dilakukan transfer untuk dana desa tahap kedua sisanya yang sebesar 40 persen.

Jika pelaporan penggunaan keuangan dari dana desa tahap pertama sudah diserahkan, maka kampung yang telah melengkapi berkas tersebut akan dapat menerima transfer lagi untuk tahap kedua.

"Jadi, tahun ini juga semua dana desa untuk Kutai Barat sudah beres," tambahnya.

Ia menjelaskan, total dana desa dari pemerintah pusat untuk Kutai Barat pada 2017 sebesar Rp149,7 miliar dengan penyaluran dua tahap untuk 190 kampung (desa) yang tersebar di 16 kecamatan.

Dari jumlah tersebut, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Samarinda melalui Rekening Kas Umum Negara (RKUN) telah mentransfer 60 persen ke RKUD Kabupaten Kutai Barat senilai Rp88,56 miliar.

Ia menambahkan bahwa manfaat dana desa bagi perkembangan kampung di Kutai Barat sangat luar biasa, karena berbagai infrastruktur yang masih minim kini bisa bertambah, di antaranya warga bisa membangun Posyandu, gedung PAUD, jalan tani, dan lainnya, bahkan melakukan pelatihan keterampilan bagi masyarakat.

Sedangkan beberapa kampung yang baru di akhir-akhir ini menerima transfer dana desa, antara lain Tepian Ulaq senilai Rp467 juta, Lembonah Rp477,27 juta, Damai Seberang Rp461 juta, Mencimai Rp460,15 juta, dan Sang-Sang Rp466,15 juta.

"Kemudian Kampung Saka Tadaq telah menerima Rp472,96 juta, Muara Nayan Rp450,69 juta, Srimulyo Rp457,33 juta, Sempatn Rp460,55 juta, Benung Rp455,3 juta, Kelian Rp464,44 juta, Tanah Mea Rp456,34 juta, dan Kampung Tanjung Isuy senilai Rp513,37 juta," ucap Bakrie. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017